Part 52

1.3K 52 2
                                    

Mencari yang baru? Denganmu saja, ku sulit melupakan.

**
Ferrel langsung meninggalkan Fella dikelasnya, dan tanpa menyerah Fella mengejar Ferrel dan mengatakan sesuatu yang membuat Ferrel memberhentikan langkah kakinya.

"Lo pergi tandanya kita bener-bener putus!" Teriak Fella yang membuat Ferrel memberhentikan langkah kakinya.

Ferrel memutarbalikkan tubuhnya sehingga sekarang berhadapan dengan tubuh Fella, "Lo beneran mau putus?" Tanya Ferrel dengan penuh tekanan.

"YA."

"Oke, dan lo harus tau konsekuensinya." Ucap Ferrel.

"Pertama, gue gak bakal mau kenal sama lo lagi."

"Kedua...." Ucap Ferrel menggantung.

"OKE GUE SIAP." Ucap Fella memotong pembicaraan Ferrel.

"Gue nya gak siap." Ucap Ferrel.

"Terus apa guna nya daritadi lo sebutin konsekuensi tolol itu?" Tanya Fella.

"Biar lo mikir lagi buat mutusin gue." Jawab Ferrel santai.

"Lo main-main ya, Rel?" Tanya Fella.

"Bukannya cowo baru lo, yang main-mainin lo supaya putus sama gue?" Tanya Ferrel.

"Dia sama sekali gak ada urusannya di hubungan ini." Sergah Fella.

"Yaudah kalau gitu, kenapa lo minta putus?" Tanya Ferrel

"Lo bener-bener gak punya perasaan ya? Gue itu cewek lo atau bukan sih? Dan Lo selalu ngelakuin hal-hal yang menurut lo bener, sedangkan gue disini? Selalu bertanya-tanya apa yang salah dalam diri gue?" Ucap Fella.

"Jadi lo pengen banget, gue anggep cewek beneran?" Tanya Ferrel sedikit menggoda.

Fella menggeram kesal, Ferrel benar-benar mempermainkan perasaannya.

Ferrel lebih mendekatkan dirinya ke tubuh Fella dan merangkul pundaknya, "Jangan marah-marah terus, cepetan ikut gue." Ucap Ferrel yang membuat hati Fella berdegup kencang.

"Gausah deg degkan gitu ah, kayak baru pacaran aja."

"LEPASIN GAK?"

"Gak usah sok galak deh, gue tau lo seneng kan?"

"GAK USAH KEPEDEAN!"

Sekarang ia sudah diparkiran mobil, ntah mau kemana dirinya diajak pergi dengan Ferrel.

"Cepetan masuk mobil gue." Perintah Ferrel.

"GAK."

"Harus dipaksa juga ya?" Tanya Ferrel.

"MAU KEMANA?"

"Ke tempat yang belum pernah lo kunjungi." Ucap Ferrel.

"GAK LAMA."

"Okeee"

Sekarang ia sudah berada ditempat yang luas dan suasana yang begitu sepi, membuat Fella memikirkan hal yang macam-macam.

"KALO LO MACEM-MACEM SAMA GUE, SAMPE MATI GUE GAK BAKAL MAAFIN LO!!!"

"Lo pengen banget gue apa-apain?" Tanya Ferrel.

"DASAR GILA."

"Sini naik ke atas mobil gue." Perintah Ferrel.

"Mau ngapain? Kayak mau demo aja."

"Cepet."

"Sabar jing."

"Coba lo liat langit diatas." Ucap Ferrel.

"Kenapa?" Tanya Fella.

"Bagus gak?"

"Biasa aja."

"Lo bener-bener gak ada perasaan cinta sama alam ya?" Tanya Ferrel.

"Gue cintanya sama lo, gimana?" Goda Fella

"Gak usah baper, gue cuma iseng." Sergah Fella.

"Sering-sering isengin gue ya, biar gue baper terus."

"Lo jadi cowo, lenjeh banget?"

"Lo jadi cewe, ngangenin banget?"

-------- tbc.

PhilophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang