Part 33

1.6K 55 0
                                    

Bola matamu menyiratkan seseorang yang sedang tertekan menahan rindu?

**
Fella Pov

Beberapa hari yang lalu, saat hubungan kami ada masalah, Fella bermimpi bertemu dengan masa lalunya. Orang itu Alex, aku dengannya sudah tidak pernah ketemu 3 tahun belakangan ini. Kami pun lost contact karena kejadian itu, sungguh kejadian itu tidak akan terlupakan dibenak seorang wanita sepertiku.

Dan sekarang, aku berpacaran dengan adiknya mantan kekasih pacarku. Aneh ya? Sungguh, aku juga kaget setelah mendengar pernyataan dari Ferrel waktu sore hari di koridor sekolah. Justru, yang membuat hubungan agak renggang waktu itu karena Ferrel tidak menyangka bahwa berpacaran dengan mantan kekasih abang kandungnya sendiri. Oleh karena itu, ia menenangkan pikirannya untuk mencari solusi yang bagus.

Aku bermimpi, tetapi ntah kenapa aku merasa itu nyata. Setelah sekian lama aku tidak pernah memimpikannya, aku terus berfikir apa arti dari mimpi itu?

Flashback on

Dimimpi itu aku bertemu dengannya, ia menatapku dari kejauhan hingga akhirnya aku sadar bahwa sejak tadi ada yang memerhatikanku. Orang itu Alex.

Sungguh, aku sangat tidak menyangka atas perilaku yang aku lakukan kepadanya disaat mimpi itu. Aku sudah memaafkan kejadian 3 tahun yang lalu, tetapi aku tidak akan melupakannya. Aku bingung, aku sudah memaafkannya tetapi kenapa sikapku seolah-olah aku benci padanya?

"MAU APA LAGI LO DISINI?" Bentak Fella membuat cowok itu terdiam dan menatapnya tajam.

"Gue mau minta maaf atas kejadian waktu itu, maaf gue udah mempertaruhkan lo untuk melunaskan hutang keluarga gue." Jelas Alex membuat Fella memasang wajah malas.

"Gue udah maafin."

"Tapi kenapa sikap lo seolah-olah benci sama gue?" Tanya Alex.

"Memang orang kayak lo pantes dibenci, kalau bisa dimusnahin di dunia ini."

"Gue gak tenang, kalau lo terus-terusan ada rasa dendam dan benci terhadap gue." Jelas Alex membuat Fella terdiam.

"Sungguh gue bener-bener minta maaf, maaf karena pertaruhan itu gue ngehancurin hubungan kita. Tapi sekarang lo udah bahagia sama adik kandung gue, Ferrel. Dan sekarang gue juga udah bahagia sama cewek baru gue, Alexa. Once again, forgive me."

Fella terdiam ia tidak peduli apa yang dikatakan Alex, hingga akhirnya ia meninggalkan Alex ditempat. Kemudian Alex memanggilnya, "Tunggu. Gue kangen sama lo, kapan-kapan kita bisa ketemu kan? Double date?!" Setelah Alex mengucapkan itu Fella terbangun dari tidurnya.

Flashback off.

"SHITT KENAPA GUE BISA MIMPIIN DIA?" Tanya Fella merutuki dirinya sendiri.

Setelah itu Fella tidak bisa melanjutkan tidurnya, ia kepikiran dengan mimpinya itu. Orang bilang mimpi itu memiliki arti, tetapi kita tidak boleh mempercayainya karena ada Allah. swt bersama diri kita.

Keesokan harinya, Fella mempercepat langkah kakinya menuju kelas untuk menceritakan mimpinya terhadap Evira dan Dalilla. Pasti mereka hysteris dengar cerita ini.

"VIRRR, LAAA!!" panggil Fella dengan tergesah-gesah.

"Kenapa sih lo? Kayak mau diperkosa aja ngos-ngosan gitu?" Tanya Evira.

"VIRRRR, LAA GUE MIMPIIII!!!"

"MIMPI APA LA? MIMPI GUE PACARAN SAMA ELANG?" Tanya Dalilla.

"MIMPI SHAWN MENDES FOLBACK IG GUE KANN?" Tanya Evira.

"BUKANN IHHH!!!"

"Terus apaa? Lo istirahat dulu dong, udah kayak doggy ish!" Cibir Evira

"GUE MIMPIIN ALEX!!!" Jelas Fella membuat teman-temannya tidak bergeming satupun.

"KOK DIEM SIH??"

"GAK PENTING BEGO!" Ucap Dalilla.

"Mimpiin gimana, Fel? Tapi orang bilang, mimpi itu ada artinya tau!" Ucap Evira.

"Jadi ginii----" Fella menceritakan mimpinya sedangkan Evira dan Dalilla menyimak cerita. Evira walaupun lemot, tapi dia pinter kalau soal-soal kayak gini.

"Fel, arti mimpi lo itu dia kangenn!!" Ucap Evira.

"Gue juga tau, kan dia yang bilang sendiri di mimpi itu!" Cibir Fella.

"Iyaa, Fel. Dia mau lo maafin dia sepenuhnya tanpa ada rasa dendam dan benci lagi, kasihan juga tuh anak. Kabarnya gimana ya? Masih hidupkan?" Tanya Dalilla.

"Masih kokk" Ucap Fella dengan yakin.

"Cieee masih stalkk!" Ledek Evira.

"Ih, kaan Ferrel sendiri yang bilang!" Jawab Fella.

"Tapi kok bisa ya, mimpinya kayak nyata gitu?" Tanya Dalilla.

"Mimpi itu perumpamaan dari semua hal yang kita lagi hadapin atau yang terbebani dari pikiran kita, ntah sang pemimpi atau sang penyair." Tutur Evira membuat Dalila kebingungan.

"Ngaco lo, La ngomongnya. Mau bijak tapi gagal!"

"Maksudnya gimana sih, Vir? Temen lo masih gak ngerti tuh, liat deh kepalanya keluar asep saking gak ngerti apa yang diomongin sama lo!" Ucap Fella membuat Dalilla mengumpat kesal.

"Gimana ya cara ngomongnya. Vira bingung! Jadi gini loh, mimpi itu yang main alam bawah sadar kita. Kalau lo kangen seseorang dan terus mikirin orang itu, otomatis alam bawah sadar lo ngajak orang itu untuk memikirkan lo. Sampai sini dulu deh, lo pada ngerti gak?" Tanya Evira.

"Bentar, bentar gue cermati dulu." Respons Fella.

"Gagal paham aku.." Ucap Dalilla

"Begitu juga sebaliknya ketika dia memikirkan lo secara tidak langsung pikiran alam bawah sadar lo akan tergoda untuk memikirkan dia." Jelas Evira.

"Dan sebagian orang memang percaya bahwa alam sadar dan hubungan batin memang ada pada diri manusia, sehingga kejadian-kejadian yang dialami dalam mimpi bisa menjadi sebuah pertanda atau gambaran suasana hati seseorang." Lanjutnya.

"VIR, VIR KOK LO NGERTI SIH? KAN LO OON!" Tutur Dalilla.

"Gue nyari google sih, soalnya belum lama gue mimpiin mantan gue. Saking keponya, gue cari di google deh apa arti dari mimpinya hahahaha" Jelas Evira membuat teman-temannya tertawa.

"Gak salah gue bertemen sama lo, Vir!" Ucap Fella.

"Dan kalau di mimpi itu salah satu pihak yang banyak aktivitas berbicaranya, itu tandanya dia kangen sama diri kita." Jelas Evira lagi.

"Gue jadi minat kuliah psikologi" Ucap Fella.

"Gue juga."

"Gue juga deh."

"Kalau gitu barengan aja lagii!!!" Seru Fella membuat teman-temannya mencibir, "Males banget satu kuliah sama lo lagi." Ledek Evira.

"Iyaa, males banget satu fakultas sama lo lagi!" Ledek Dalilla

"DASAR BUNGKUS MOMOGI NGESELINN!!" Teriak Fella dengan kesal.

"Eh dilihat-lihat, kok momogi jadi kecil ya makanannya?" Tanya Evira polos.

"Merhatiin aja lo, lemper Bu Milahh!" Cibir Dalilla.

"Udah ah, berisik lo berdua. Udah bel tau, saatnya belajar bagi pelajar Indonesia!"

"Lah?" Tanya Evira

"Lah, tumben!" Cibir Dalilla.

tbc.

PhilophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang