Philophobia

Part 56

aku terjatuh karena tersandung
batuan-batuan kecil yang mengganggu perjalananku dan aku terluka karena memang tuhan yang menginginkannya.

**
Malam ini adalah acara api unggun, dengan suasana malam yang dingin untuk menghangatkan tubuh. Coba bayangkan, acara ini hanya dihuni dengan dua orang. Yaitu, Deby dan Fella.

"Ini temen, kenapa jadi rasa pacar?"

"Masa iya, acara api unggun cuma berdua!"

"Gue punya ide. Gimana kalau pura-pura teriak kebakaran supaya rame?"

Gerutuh Fella.

"Jangan idiot." Sahut Deby.

"Mendingan tidur aja lah, berasa honeymoon cuma berdua." Timpal Fella.

"GR banget sih lo. Denger ya, walaupun cuma berdua gue juga gak bakalan nafsu sama cewek rata mirip tembok kayak lo."

Plak. "Kebiasaan banget sih lo, kalo ngomong!!"

"Emang bener. Lo maunya apaansih? Gue puji marah-marah, gue katain marah-marah. Susah sih, kalo cewek punya kepribadian ganda."

"Jangan sampe mulut lo gue bakar disini juga." Ancam Fella.

"Gue suka heran." Ucap Deby lirih.

"Kenapa lo?"

"Ya kadang gue mikir."

"Bisa mikir lo?" Sahut Fella.

"Gue itu kayak tanaman, dan lo itu matahari." Ucap Deby.

"Hubungannya apa? Gapenting lo."

"Ya masa lo gak tau. Tanaman itu butuh matahari untuk melakukan fotosintesis, sedangkan matahari gak butuh tanaman karena sinar matahari sudah pasti menjadi pusat kehidupan di dunia."

"Kurang bagus gombalan lo."

"Padahal gue mikirnya semaleman, hasilnya kayak gini? Boleh ngomong kasar gak ya?" Tanya Deby.

"Boleh kok."

"ANJING LO" Ucap Deby kesal.

"Masuk neraka lo, dan gue pastiin readers disini jadi turun." Ucap Fella.

"Jangan gitu dong, Fel. Readers itu hidup dan mati gue."

"Tai alay lo. Oiya gue ingetin, lo kan disini cuma figuran hahahaha"

"Tuhkan lo aja ngomong kasar." Ucap Deby.

"TAI itu gak kasar, tapi jorok." Jelas Fella.

"Apa bedanya?" Tanya Deby.

"Mikir aja sendiri, otak gue gak level mikirin hal cetek kayak gitu." Ucap Fella.

"Kalo bukan cewek, udah gue ajak ribut lo disini juga." Ucap Deby.

"Peduli gitu?" Tanya Fella.

Deby menggeram kesal, "YaAllah sabar, anak asuhan emang rata-rata kayak gitu sifatnya."

"ANYING LO, ORANG TUA GUE MASIH LENGKAP." Ucap Fella memukul bahu Deby.

"Iyaiya maap, kan berjanda." Ucap Deby.

"BODO!"