Part 13

2K 78 0
                                    

Disaat tidur dan mata tertutup, rindu itu terus berhenti tanpa jeda menginginkan rasa dulu yang pernah singgah.

**
Bel sekolah sudah berdering, menandakan bahwa jam pelajaran sudah selesai dan siswa-siswi dipersilakan pulang kerumah masing-masing. siswa-siswi dipersilakan pulang kerumah masing-masing.

Hari ini Fella dan Dalilla akan bermain dirumah Evira, mereka berjalan menuju parkiran untuk mengambil motor milik Evira. Evira membawa motor, karena alasan biar gak kena macet dijalan. Sedangkan, Dalilla nanti akan dibonceng dengan Evira.

"Fel, cowok lo tuh!" Tunjuk Evira mengarah ke arah bawah pohon dekat parkiran.

"Bentar, gue samperin dulu." Ucap Fella sambil berjalan menuju keberadaan Ferrel.

"Rel, hari ini gue mau main ke rumah Evira. Jadi, gue gak bareng lo gak apa-apa kan?" Tanya Fella dengan mata memelas.

"Gak" Jawabnya dingin.

"Hah? Gak apaan?" Tanya Fella.

"Gak boleh!"

"Gila lo, masa gak boleh? Bokap, nyokap gue aja gak perduli gue mau main kemana?" Jawabnya dengan mata malas.

"Maksudnya lo boleh ke rumah Evira, tapi harus diantar sama gue." Jawab Ferrel dengan tekan.

"Untung peka!" Cibir Fella dengan suara pelan yang masih bisa didengar oleh Ferrel.

"Gak jadi gue anter deh!" Tukas Ferrel.

"Yaahh, kok gituu?" Tanya Fella dengan memelas.

Ferrel menahan tawanya "Cepetan naik, daritadi ngebujuk terus." Ucapnya sambil mengacak-ngacak rambut Fella.

Ferrel melajukan motornya ke arah Evira dan Dalilla. Dalilla masih berdiri disamping motor Evira. "La, lo kok gak naik?" Tanya Fella.

"Gue takut ah dibonceng Evira!" Jawabnya.

"Emang gila dia, Fel. Heran gue, apa yang ditakutin?" Tanya Evira.

"Lo takut kenapa? Kan Evira mukanya ke arah depan, jadi lo gak perlu takut hahaha" Jawab Fella sambil tertawa.

"Emangnya serius mukanya gue nyeremin?" Tanya Evira dengan muka melasnya.

"Engga kok sayang, kamu cantik kaya munaroh!" Jawab Fella.

"Ah kelamaan, cepetan La!" Bentak Evira.

"Gak mau ah, lo kan bawa motornya serem ugal-ugalan gitu. Mending gue sama Ferrel, Fella sama lo?" Ucap Evira menawarkan idenya.

"GAK!" Jawab Ferrel dingin, yang membuat Evira dan Fella bengong.

"Tuh, Ferrel gak mau sama lo. Udah cepetan kek, La!!" Ucap Evira dengan sedikit kesal.

"Ah gue naik ojek aja deh!" Ucap Evira.

"Jangan, La. Udah lo sama Ferrel aja, biar gue sama Evira!" Ucap Fella dengan mengalah.

"GAK!" Seru Ferrel.

"Lo daritadi GAK GAK terus! Bingung gue jadinya." Ucap Fella.

"Lo sama gue, Fel. Motor gue cuma khusus buat lo, gak boleh yang lain!" Sergah Ferrel yang masih memakai helm full face nya.

"Kalau gitu, gak jalan-jalan Rel. Kelamaan. Lagian lo lebay banget sih? Gue gak apa-apa." Ucap Fella.

Sedangkan Ferrel hanya menatap Dalilla dari ujung kaki sampai ujung kepala. 'Nih orang maunya apa sih?' Batin Ferrel.

"Yaudah, naik!" Ucap Ferrel.

"Gue?" Tanya Dalilla.

"Iyalah. Kan daritadi elo yang mau dibonceng gue!" Ucap Ferrel dengan nada jutek.

Ditengah perjalanan, Fella masih diam memikirkan tingkah laku Dalilla. Tumben banget, tuh anak banyak mau nya. Segala pake mau dibonceng Ferrel. 'Kok gue jadi marah-marah gini sih?' Batin Fella.

"VIRRR?" Panggil Fella dengan mendekatkan kepalanya ke telinga Evira.

"JANGAN KERAS-KERAS BABI, GUE DENGER." ucap Evira.

"Kok tumben ya, Dalilla banyak tingkah kayak tadi?" Tanya Fella.

"Cemburu ya lo?" Tebak Evira.

"Nggak bego, tumben aja!" Jawabnya dengan mengeles.

"Gak tau tuh anak, padahal gue bawa motor gak pernah ugal-ugalan. Kenapa dia takut coba?" Tanya Evira.

"Makanya, sekarang aja gue masih baik-baik dibonceng sama elo!"

"Suka Ferrel kali?" Tanya Evira sambil tertawa hambar.

"Bego lo." Sahut Fella.

"Kok ngegas?" Tanya Evira.

"Engga. Kan yang lagi ngegas elo?" Tanya Fella.

"Kok gue?"

"Kalau lo gak ngegas, daritadi kita gak bisa jalan lah bego. Daritadi aja, lo yang ngegas motornya terus!"

"Ketawa gak ya, Fel? Ah engga deh, jayus!" Ucap Evira lalu di helm yang digunakan Evira dipukul oleh Fella.

"BANGSAT" Bentak Evira.

"Kenapa?" Tanya Fella dengan polosnya.

"HELM GUE!!'

"OH, gue kira lo kesakitan." Jawab Fella dengan santai.

"IYA TAI SAKIT!" jawab Evira yang hanya ditertawai dengan Fella.

Di sisi lain, Ferrel merasa kesal karena harus membonceng wanita dibelakang ini. Ferrel yang sedang melajukan motornya tiba-tiba merasakan pinggangnya dilingkarkan kedua tangan yang segera dilepas langsung oleh Ferrel.

"Lepas!" Ucap Ferrel.

"Gue takut jatuh, Rel!" Jawab Dalilla.

"Pegangan dibelakang, jangan pinggang gue. Nanti Fella liat!" Ucap Ferrel.

"Kan Fella gak liat!" Ucap Dalilla.

Ferrel memberhentikan motornya dipinggir jalan dan membuka helm full face nya. "Lo mau gue turunin disini? Kalau bukan karena Fella gue gak mau bonceng cewek kayak lo. Mending lo turun, naik taxi sana. Nih uang buat bayar!" Ucap Ferrel.

"Kenapa diem? Cepetan turun!" Ucap Ferrel dengan sedikit membentak.

"Lo cowok bukan sih? Kenapa kasar banget sama cewek? Pake nurunin cewek dipinggir jalan. Heran gue, kenapa Fella mau sama cowok es kayak lo!" Tanya Dalilla dengan muka menahan marahnya.

"Gue tau perasaan lo gimana ke gue. Bye, gue gak ada waktu buat ngurusin cewek kayak lo!" Ucap Ferrel yang langsung melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

Liat aja tanggal mainnya, gue bakal bikin hancur hubungan lo sama Fella.

tbc.

PhilophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang