Part 34

1.4K 51 0
                                    

Deru nafasku tak beraturan, karena ada aliran darahmu didalam tubuhku.

**
Setelah jam istirahat usai, dilanjutkan dengan pelajaran Kimia tetapi dikabarkan bahwa guru hari ini sedang mengadakan rapat sehingga freeclass.

Dipojok kelas Dalilla, Evira, Dan Fella sedang duduk bersama sambil memainkan gadgetnya membuka aplikasi instagram, lalu Dalilla membuka pembicaraan membuat teman-temannya syok karena ceritanya.

"EH WOI WOI" Seru Dalilla dengan semangat membuat Eviran dan Fella menolehkan wajahnya.

"Kenapa lo? Jangan bilang kebelet berak." Cibir Evira.

"Lo tau nggak sih Eka. GP anak kelas 12 IPS 3?" Tanya Dalilla.

"Beda jurusan sama kita ya?" Tanya Fella membuat Dalilla melemaskan tubuhnya.

"Menurut lo? Yailah, dia IPS kita IPA!" Ucap Dalilla.

"Gue gak kenal sama orang, lo tau lah gue gimana orangnya?" Ucap Fella.

"Eka 12 IPS 3 yang berkacamata itu kan?" Tanya Evira.

"Emangnya kenapa, La?" Tanya Evira keheranan.

"Gue heran deh, kenapa namanya disingkat jadi Eka. GP?"

"Mungkin dia nutupin kalau keluarga dari orang kaya." Tutur Fella dengan positive.

"Tapi gue denger-denger, dia itu sebenernya cewek!" Ucap Dalilla membuat teman-temannya kaget dan melototkan kedua matanya.

"ANJIR GILA LO DEMI APA?!?" Tanya Fella.

Sedangkan Evira berkata, "Gak mungkin. Stylenya aja udah cowok banget."

"Masa cowo namanya Eka sih?" Tanya Fella kebingungan.

"Nama Eka formal ya, bisa cewek bisa cowok." Ucap Dalilla.

"Lah terus lo bisa tau dia cewek darimana? Jangan asal lo, La.. Nanti kita dijerat hukum gara-gara membicarakan hal yang belum pasti, apalagi orang yang diomongin gak terima sama berita ginian." Tanya Fella.

"Ngapain jadi hukum sih oon?" Tanya Dalilla.

"Ngaruh lah, negara kita kan negara penuh peraturan." Ucap Fella.

"Fella bacot nih, lo ngomong lagi gue guyur pake air keras biar sekalian jadi patung." Ancam Evira.

"Iya nih diem.."

"Gue dapet kabar kalau ternyata dia perempuan gara-gara guru sejarah yang baru, ngabsen dia dengan nama lengkap." Ucap Dalilla.

"Emang nama lengkapnya siapa, La?" Tanya Fella.

"Eka Gladies Pramata." Ucap Dalilla membuat Evira menjerit.

"AAAHH SHITTT DEMI APA? CEWEK BANGET NAMANYA!! GILA GILA PADAHAL STYLE NYA UDAH COWOK KECE BANGET." Ucap Evira.

"Semenjak absen itu, anak kelasnya pada ngejauhin. Mungkin pada takut kali yaa, dia lesbi." Ucap Dalilla lagi.

"Seharusnya orang kayak gitu dirangkul, jangan dikucilkan kayak gitu." Ucap Fella menyarankan dari kesimpulan cerita Dalilla.

"Lo aja sana rangkul, Fel. Gue mah ogah, nanti dia demen sama gue makin ribet urusannya" Gerutuh Evira.

"Sebenernya udah pada curiga sama dia dari dulu, habisan dia nempel cewek sana-sini jarang banget main sama cowok. Kan orang kayak gitu patut dicurigakan." Ucap Dalilla.

"Dia nya juga bego, tubuhnya udah perfect kayak cowok beneran tapi mainnya sama cewek terus. Udah gitu nama gak diganti, gimana gak ketahuan coba?" Gerutuh Evira.

"Jangan menilai orang dari omongan orang lain sebelum lo sendiri membuktikannya." Ucap Fella.

"Apaansih kok lo jadi Fella teguh dadakan gini?" Tanya Dalilla.

"Tapi kok, dia kan aslinya cewek kok tubuhnya bisa persis banget kayak cowok ya?" Tanya Evira.

"Ada obatnya, Vir. Kalau gak salah namanya steroid yang buat tubuh menjadi kekar, berotot, dan membesar." Jelas Dalilla.

"Kok lo tau sih, La? Jangan-jangan lo sebenernya cowok terus berkat minum obat itu lo jadi cewek maskulin kayak gini?" Tanya Fella curiga.

"SIALAN!! Lo gak lihat yang selalu ribet kalau lagi mens sampai tumpeh-tumpeh siapa?" Tanya Dalilla.

"Kita ngapain jadi ngomongin ginian sih? Gue geli deh!" Ucap Fella.

"Lo harus tau lagiii!" Seru Dalilla.

"AH UDAH GAGAGAGA" Seru Fella.

"Ini terakhir, Fel. Sumpah demi aku dan kamu kita dipersatukan." Ucap Dalilla.

"Idiwww"

"Eka ternyata punya pacar." Ucap Dalilla berbisik dengan suara pelan.

"HAAAAHH? Jadi dia pacaran sesama perempuan dong?" Tabnya Evira dengan nada tinggi.

"Berisik cicak buntung. Pelan-pelan." Ucap Dalilla sambil menutup mulut Evira dengan kesal.

"Kasian juga pacarnya dibohongin.." Ucap Fella.

"Kalau gue jadi pacarnya terus tau kalau Eka sebenarnya cewek, sumpah demi apapun Eka bakal gue mutilasi dan mayatnya gue kubur di genteng." Ucap Dalilla.

"Gak di genteng juga kali, La..." Ucap Fella dengan nada lembut.

"Udah pokoknya dia ada gangguan jiwa atau lesbi lebih tepatnya hahahaha" Ucap Evira yang hanya dilirik oleh Dalilla dan Fella.

"Ih kok gak ada yang ketawa sih? Emangnya gak lucu ya? Yaaahh penonton sedih..." Ucap Evira.

"Hm."

"Y."

"Cabut yuk, La!" Ajak Fella.

"Vira gak diajak?" Tanya Evira memelas.

"Jawab pertanyaan gue dulu." Ucap Dalilla.

"APA?" Tanya Evira semangat.

"Kenapa ikan gak bisa ngomong?" Tanya Dalilla.

"Pertanyaan nya bikin otak bego nih.." Ucap Evira kesal.

"Coba deh, kepala lo gue tenggelemin di dalam air. Bisa ngomong gak, La?" Tanya Fella kepada Dalilla.

"IHH FELLA TAU AJAA, PASTI LO HANTU TIMELINE SETIANYA AWRECEH."

"B aja." Jawab Fella membuat Dalilla mengerucutkan bibirnya.

"Mampus! Ayuk, Fel kita aja yang tinggalin Dalilla." Ajak Evira.

"GAK. Gue mau pergi sendiri nyamperin cowok gue." Ucap Fella langsung meninggalkan temannya.

"HAHAHAHA mampus jomblo sih!!" Seru Dalilla kesenangan.

"Emangnya lo udah taken, La?" Tanya Evira.

"Soon."

tbc.

PhilophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang