Philophobia

Part 40

Berimajinasi memang kesukaanku. Contohnya, berimajinasi bahwa kau milikku.

**
Pagi ini Fella bangun lebih awal dan diam-diam mengambil kunci motor sportnya dikamar Mylin, kalau sampai Mylin tahu pasti sudah di semprot habis-habisan.

Fella merapihkan dirinya, menggunakan seragam yang biasa digunakan yaitu, baju kecil dan rok pendek tetapi lebar dikarenakan hari ini akan menggunakan motor sportnya bewarna merah.

Fella berjalan menuju garasi dan menggunakan motor sportnya, ketika di depan gerbang supir nya kaget bukan main karena Fella menggunakan motor sportnya ke sekolah.

"Yaampun, Non Fella. Kok bawa motor gede sih? Nanti kalau dimarahin guru-guru di sekolah gimana?" Tanya Pak Maman.

"Emang sengaja bawa motor gede biar dimarahin hehe."

Pak Maman menepuk dahinya, "Duh, bisa gawat kalau gini caranya!"

"Don't panik, Pak. Udah ya, Fella berangkat? Dadah Pak Mamannn" Ucap Fella sambil mengendarai motornya sehingga terdengar suara knalpot kerasnya.

Mylin yang mendengar suara knalpot keras itu langsung keluar dan menanyakan kepada Pak Maman apakah Fella sudah berangkat atau belum.

"Pak, Fella mana ya?" Tanya Mylin

"Sudah berangkat, Bu."

"Loh, naik apa? Terus tadi suara knalpot siapa, kok geber-geber bunyinya?" Tanya Mylin.

"Ituuu, Non Fella bawa motor gedenya."

"APAAA?!? Kok bapak izininn???! Aduh bisa gawattt."

**
Fella memasuki pagar sekolahnya dengan suara knalpot yang keras membuat orang-orang tertarik melihatnya. Ia menggunakan jaket kulit dan helm fullfacenya.

"Lah anjir itu siapa? Keren banget sue."

"Jangan-jangan kids new."

"Alay bahasa lo!"

"Pasti ganteng nih orangnya."

"Anjir, dia aja pake rok masa ganteng."

"Lah iya? Busyet cewek-cewek naik motor gede."

"Lo liat tuh, guru-guru pada bengong ngeliatin tuh anak yang pake motor!"

"Mending. Coba lo liat keatas, satu sekolahan pada ngeliat gara-gara suara knalpotnya kayak kompor meledak."

Disisi lain, Ferrel yang sedang membaca buku Sosiologi mendengar suara knalpot keras membuat ia menutup telinga nya. Sedangkan teman-temannya berlarian keluar kelas untuk melihat siapa orang yang membawa motor sport seperti itu.

"Mau dikata apa sih, suara knalpot kayak kaleng rombeng dibawa ke sekolah?" Gerutuh Ferrel.

Sedangkan Elang dan teman-temannya memanggil Ferrel agar ia keluar dari kelasnya, tetapi Ferrel menghiraukan itu. Akhirnya Bara memasuki kelas dan menarik lengan Ferrel agar melihat situasi yang ada di depan sekolahnya.

"Dih apaansih gue kayak kambing conge ditarik-tarik?" Tanya Ferrel.

"Sini dulu, keburu iklann!!!"

"Nahh. Lo liat sekarang, siapa yang baru turun dari motor?"

"Cewek gue?" Tanya Ferrel heran.

"Iyeee cewek lo sarap! Knalpot udah kayak pabrik mercon, berisik banget!" Ucap Bara.

"Gokil bego!" Ucap Dito.

"Hahaha ngakak sih!" Ucap Elang.

"Dia bilang sama gue, sekolah dianter sama bokapnya. Tapi malah bawa motor yang knalpotnya ringsek kayak papan penggilesan." Ucap Ferrel.

"Hahahahahaha ogeb."

"Bodoamat, suka-suka dia dah. Malu gue lama-lama." Ucap Ferrel langsung memasuki kelasnya.

"Lah lebih ogeb lagi nih anak." Ucap Dito.

Ferrel membuka handphone nya melihat pesan masuk dari Mylin orang tua nya Fella, dengan cepat ia membaca pesannya.

Message from Mama Fella

Ferrel, tolong kamu marahin Fella. Dia berani-beraninya bawa motor sport ke sekolah.

Nanti tolong, pulang sekolah bareng Fella. Biarin saja, motornya ditinggal.

Iya, tante. Fella nya lagi dimarahin guru-guru karena suara knalpotnya kayak pabrik mercon.

Nanti Fella nya, dikubur hidup-hidup aja ya tan, biar gak nyusahin.

Yaudah kamu apain aja, terserah. Buang ke laut tante juga ikhlas.

Tante lucu.

Tante jadi takut kamu baper terus pacarin tante.

Ya enggak lah, tante. Kan Ferrel cinta nya sama anaknya bukan sama mamah nya.

Alhamdulillah ada yang nyukain anak tante, padahal nakalnya audzubillah. Jangan ninggalin Fella ya karena tante yakin, yang mau sama Fella hanya kamu seorang hehehe

InshaAllah ya, tante kalau kuat hehe.

Harus kuat dong, kamu kan laki-laki jangan letoy kayak daun kelor dipetik aja udah layu.

Hehehe tante bisa aja

tbc.