Wahai semesta, jangan kau bersedih. Maafkan manusia, karena ulahnya membuat semesta ini gersang dan retak.
**
Matahari pagi sudah bersinar memancarkan cahayanya yang memasuki jendela kamar Fella, membuat ia membuka matanya dan melihat jam di dindingnya.Saat Fella sudah bangun dari tidurnya, tiba-tiba ada yang membuka pintu kamarnya. Ternyata Bibi, ia ingin membangunkan Fella tetapi Fella sudah bangun terlebih dahulu.
"Tumben, Non." Ucap Bibinya dengan keheranan membuat Fella tertawa hambar.
"Iyaa, Bi. Fella juga gak tau"
"Non, Fella mukanya pucat." Ucap pembantu rumahnya, membuat ia memegang kedua pipinya.
Panas, pasti gara-gara kehujanan kemarin sore.
"Gak, Bi. Fella gapapa!" Ucapnya berbohong padahal ia sedang demam.
Setelah itu, Fella langsung bersiap-siap merapihkan dirinya untuk berangkat pergi ke sekolah, saat sudah rapih Fella langsung berlari menuju kebawah untuk berpamitan dengan orang tuanya.
Fella mencium punggung tangan orang tuanya, membuat orang tuanya sadar bahwa anaknya sedang demam.
"Fella, kamu demam?" Tanya Mamahnya
"Engga, Mah. Emangnya kenapa?"
"Jangan bohong" Ucap Papahnya
"Engga, serius deh." Ucap Fella berbohong.
"Sejak kapan anak Mamah pandai berbohong? Bukannya, kamu blak-blakan orangnya?"
"Tangan kamu panas, lebih baik tidak udah sekolah dulu. Biar nanti, papa yang memberi izin ke sekolahmu nanti." Ucap Papah nya.
"Gapapa, Mah Pah. Fella masih kuat, nanti kalau udah gak kuat izin pulang kok." Ucapnya
"Yasudah, ingat jangan sampai kecapaian!"
Setelah mendapatkan izin dari orang tuanya untuk bersekolah, Fella bergegas menuju sekolahnya diantar dengan supirnya.
Setelah sudah sampai sekolah, ia memulai pelajaran dengan tekun. Semenjak memiliki masalah dengan Ferrel, Fella hanya diam dikelas tanpa membuat ulah sama guru manapun.
Sedangkan guru yang mengajar keheranan, karena tingkah laku Fella yang berbeda dengan biasanya.
"Fella, tumben kamu diam saja saya perhatikan!" Ucap gurunya.
"Biasa, Pak. Urusan rumah tangga!" Jawab temannya, tetapi Fella tidak menghiraukannya ia tetap berdiam.
"Galau, sudah Bapak duga." Tebak gurunya
"Bacot!" Ucap Fella membuat anak kelasnya tertawa, ia kesal karena selalu serba salah. Diam salah, banyak tingkah salah.
"Tuhkan, iblisnya keluar. Udah Bapak diem mendingan" Ucap Dalilla membuat teman-temannya tertawa lagi.
"Ferrel yaaa? Sini deh, Bapak bantuin. Bapak panggil Ferrel kesini ya?" Tawar gurunya.
"Ngapain sih, Pak? Saya hancurin nih kelas, mau?" Ucap Fella dengan galak.
"Evira, panggil Ferrel suruh kesini. Bilang dipanggil Pak Zainal." Perintah gurunya
"SIAP PAAKK!"
"VIR LO JALAN SATU LANGKAH AJA, GUE TERIAK!!!!" Bentak Fella membuat teman-temannya tertawa, sedangkan Evira tidak memperdulikan omongan Fella.
"EVIRAAAA!!!" Teriak Fella dengan kekuatan oktaf 8, membuat anak kelasnya menutup kedia telinganya.
"AH LAGI SAKIT AJA, BANYAK YANG BIKIN KESEL!!" Oceh Fella sambil menggertakan kedua kakinya.
Sedangkan Evira, sudah dikelas Ferrel dan melaksanakan perintah Pak Zainal. Dengan sopan, ia memasuki kelasnya yang tidak ada guru yang mengajar. Tetapi, Ferrel menolak ajakannya, karena malas jika harus bertemu dengan Fella.
"Rel, dipanggil Pak Zainal dikelas gue!" Ucap Evira.
"Ngapain?" Tanya Ferrel dengan malas.
"Gak tau!" Ucap Evira dengan jutek.
"Gue males." Jawab Ferrel
"Cepetann!"
"Lagi gak mood keluar kelas, apalagi harus ke kelas lo!" Jawab Ferrel dengan jutek membuat Evira berdecak kesal, "ck"
"Yaudah, nanti lo ini yang dimarahin!" Ancam Evira, tetapi tidak mempan baginya.
"Yaudah!"
Evira langsung meninggalkan kelas Ferrel dan menuju kelasnya, saat sudah dikelasnya Pak Zainal menanyakan keberadaan Ferrel.
"Mana Ferrelnya?" Tanya Pak Zainal yang hanya dijawab Evira dengan jutek.
"Gak mau orangnya!"
"Kenapa gak mau? Kan saya yang manggil?" Tanya Pak Zainal dengan heran
"Males katanya!"
"Males kenapa?"
"Gak mood katanya"
"Gak mood kenapa?"
"Katanya Males keluar kelas dan males ke kelas ini. Ferrel tadi bilang kayak gitu!" Ucap Evira sedangkan anak kelasnya tertawa terbahak-bahak.
"Maa--ll?" Belum Pak Zainal menyelesaikan pembicaraannya, sudah dipotong dengan Evira.
"Bapak nanya lagi, saya tabok nih!" Ancam Evira membuat satu kelas tertawa lagi.
"YaAmpun, cuma di wattpad doang anak murid ngelawan guru kayak gini!" Ucap ketua kelas 12 IPA 2
tbc.
![](https://img.wattpad.com/cover/108278129-288-k69623.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Philophobia
Teen Fictionrank!!! (05-09-2018) #1 in philophobia (11-09-2018) #1 in sajak (29-08-2018) #4 in sajak (11-09-2018) #18 in anaksma (13-08-2018) #29 in troublemaker (18-08-2018) #45 in cogan "Udah puas liat gue nya?" Tanya cowok yang ia tabrak. "Jijik banget bego...