Philophobia

Part 17

Setelah sampai sekolah, Fella langsung bergegas menuju ruang kelasnya. Fella bingung, kenapa anak kelasnya menggunakan seragam kebesaran?

Hari ini ada razia atribut sekolah, Fella sama sekali tidak memakai atribut dengan lengkap, seragam baju kecil, rok pendek dan span sehingga menampakkan bokongnya.

Fella hanya santai menghadapinya, kalau pun dikeluarkan dari sekolahnya ia bisa mencari sekolah yang lebih bebas aturan.

"FELL? LO GILA YAA?" Teriak Evira

"Gila kenapa?" Tanya Fella santai.

"Dasar bego, idiot, tolol, oon, goblok. Hari ini razia atribut sekolah, lo malah santai kayak gini." Bentak Dalilla.

"Lo ngatain gue atau ngajak ribut sih, La? Santai aja sih, kenapa lo pada panik? Gue yang gak pake aja, santai." Jawab Fella dengan santai.

"BODO FEL BODO!" Ucap Evira.

"SEMUANYA BERDIRII!" Ucap Ibu Guru wakil kepala sekolah.

"ITU KAMU YANG DUDUK, SIAPA NAMANYA?" Bentak Bu Guru membuat anak-anak menengok ke arah yang ditunjukkan.

"Siapa, Bu? Saya?" Tanya Fella dengan santai.

"IYA KAMU! YANG DUDUK DIKELAS INI HANYA KAMU, MALAH NANYA!!"

"Lah? Ibu kan juga duduk?" Tanya Fella yang membuat anak-anak dikelas tertawa.

"DIAM. SIAPA SURUH KALIAN TERTAWA?"

"Emangnya ada larangan ketawa ya, Bu?" Tanya Fella.

"KEMANA DASI KAMU?"

"Kemana ya, Bu? Dasi saya, kayaknya lagi liburan deh. Jadinya saya mau pake, gak ada." Jawab Fella membuat anak-anak menahan tawanya.

"Felll, jawab yang bener kek. Ini yang deg-deg kan gue bego." Bisik Evira yang hanya dijawab, "Udah lo santai aja, Vir!"

"GESPER KAMU MANA?"

"Dipake Papah saya buat kerja, Bu. Kalau saya gak kasih pinjam, kasihan nanti celana kerjanya melorot." Ucap Fella membuat anak-anak ketawa terbahak-bahak karena tidak bisa menahan tawanya lagi.

"SINI KAMU MAJU KEDEPAN, DISAMPING SAYA!!" Perintah Ibu Guru membuat anak-anak terdiam.

"Vir, Temen lo kenapa jadi tolol banget sih? Capek gue." Ucap Dalilla.

Ditangan Guru itu sudah ada gunting untuk merobek rok yang dikenakan Fella "Yahhh Buuu, kok di gunting sih?" Tanya Fella memelas.

"KAMU GAK LIHAT, ROK KAMU PENDEK DAN KECIL SEPERTI ITU!!"

Rok yang dikenakan Fella dirobek sisi belakangnya sampai bagian lutut, sehingga menampakkan kulit mulusnya

"Liat, Bu. Ini bajunya gak sekalian digunting?" Tantang Fella.

"SEKARANG KE RUANG BK, BESOK PANGGIL ORANG TUA KAMU!"

"Panggil doang kan, Bu? Gak disuruh dateng?" Tanya Fella.

"PANGGL ORANG TUA KAMU DAN SURUH DATANG KE SEKOLAH!!" Bentak gurunya.

"Kan orang tua saya disekolah, ibu dan bapak guru. Kenapa disuruh dateng lagi sih, Bu?" Tanya Fella membuat anak-anak kelasnya menahan tawa.

"KELAKUKAN KAMU BENAR-BENAR TIDAK PANTAS DISEKOLAH INI!!!"

"Emang, Bu. Dari awal saya udah bilang sama orang tua saya gak mau sekolah disini, tapi mereka maksa. Jadi salahin orang tua saya aja, Bu. Jangan salahin saya terus." Bela Fella.

"CEPAT KERUANG BK, MINTA SURAT POINT DAN SURAT PANGGILAN ORANG TUA!"

"Orang tua saya sibuk panen choco crunch, Bu. Kalau, supir sama pembantu yang datang gak apa-apa kan?" Tanya Fella.

"TIDAK BOLEH!"

"Yaudah kalau gitu, tunggu sampai orang tua saya gak sibuk baru saya ajak ke sekolah." Ucap Fella dan langsung meninggalkan kelasnya.

Fella langsung keluar kelas karena ingin menuju ruang Bimbingan Konseling, dan tentunya harus melewati kelas Ferrel. Didepan kelasnya, terdapat teman-teman kelasnya yang membuat ia malu untuk melewatinya.

Ferrel berteman dengan tiga sahabatnya bernama Bara, Elang, Dito.

"Uwww sexynyaaa" Ucap Elang

"REL GILA RELL" Ucap Bara karena melihat rok yang dikenakan Fella robek sehingga menampakkan kulit mulusnya.

"RELL CEWEK LO MULUS BANGET REL, BUAT GUE YA?" Ucap Dito.

Ferrel yang mendengar ucapan itu langsung keluar kelas dan melihat keberadaan Fella yang sedang bersama teman kelasnya.

"Itu kenapa rok nya?" Tanya Ferrel dingin

"Robek."

"Kenapa bisa robek?"

"Dirobekin."

"Dirobekin siapa?"

"Wakepsek tolol!" Jawab Fella membuat teman-temannya ketawa.

"Rel, cewek lo badgirl gak cocok sama lo. Cocoknya sama gue, kan gue badboy." Ucap Elang.

"Diem lu!"

"Kenapa gak lo tutupin? Itu keliatan, gak malu? Tunggu sini." Ucap Ferrel dan langsung memasuki kelasnya lagi untuk mengambil suatu barang.

"Gapapa lah, itung-itung amal." Ucap Fella membuat teman Ferrel menggelengkan kepalanya.

"Lo jadi cewek seru juga, kapan-kapan kita nongki bareng yeee" Ucap Dito

"Kabarin aja." Jawab Fella singkat kemudian Ferrel keluar dari kelasnya lagi membawa celana panjang running olahraganya dan jacket.

"Sini ikut gue!" Ucap Ferrel sambil menarik lengan Fella ke arah toilet perempuan.

"Baru sekali, bro gue ngeliat Ferrel peduli sama cewek." Ucap Bara.

"Lucu juga, gue kira dia dingin kayak es balok" Ucap Elang.

"Dihitung-hitung kita kenal Ferrel dari awal SMP, baru satu cewek yang berhasil narik perhatian Ferrel" Ucap Dito.

"Masa Remaja gak bakal keulang dua kali, makanya dia mau ngerasain jatuh cinta." Ucap Bara.

Setelah sudah sampai didepan toilet, Ferrel mengatakan, "Pakai ini! Cepetan, gak ada bantahan." Ucap Ferrel dingin.

Nih orang perhatian, tapi kok mukanya serem? Batin Fella.

"Muka lo serem."

"Diem, jangan banyak ngomong." Ucap Ferrel dingin.

"Ini apa?" Tanya Fella.

"Celana running gue sama jacket. Lo pake, buat nutupin tubuh lo dan pulang sekolah ikut gue ke suatu tempat." Jelas Ferrel.

"Kemana?" Tanya Fella

"Pakai dulu, Fella! Lo denger gak?" Ucap Ferrel dengan nada tinggi.

"Iya"

Setelah Fella menggunakan celana running dan jacket milik Ferrel, ia langsung keluar dari kamar mandi dan Ferrel masih menunggunya.

"Udah bos." Ucap Fella membuat Ferrel tersadar lamunannya.

"Lo tau gak?" Tanya Ferrel

"Apa?"

"Lo itu ngeselin, minta ditabok!" Ucap Ferrel.

"Jahat!"

"Ngegemesin juga, minta diculik."

"Heheheh"

"Jangan berulah disekolah, gak ada guna nya. Kalau mau nakal diluar bareng gue!" Ucap Ferrel.

"Pacaran apaan kayak gitu? Malah ngajak nakal bareng!"

"Ya nakalnya bukan yang negatif. Gak mungkin lah, gue ngajak lo ngerampok atau ngebegal bareng." Ucap Ferrel.

"Hahahahaa lo lucu juga ya?" Ucap Fella sambil mencubit hidung mancung milik Ferrel dan berlari menuju ruang bimbingan konseling.

tbc.