Terkadang aku hanya menjadi lilin kue ulang tahunmu, yang kau padamkan lalu orang lain bertepuk tangan. -ask.fm
**
Selama diperjalanan, tidak ada yang memulai topik pembicaraan. Suasana perjalanan begitu sepi tidak banyak berkendara yang berlalu lalang. Fella hanya diam karena sedang berfikir untuk memberi keputusan nanti saat sudah sampai rumahnya.'Percayalah, aku tak mengerti dengan perasaan ini.'
'Aku begitu paham, dengan penyesalan selalu datang belakangan. Lalu, apa yang harus aku lakukan saat ini untuk memberi kepastian untuk seseorang yang sedang disampingku? Jika aku menolaknya, sudah pasti rasa penyelasan sedang menunggu diakhir cerita. Jika aku menerimanya, aku takut kalau rasa ini karena rasa terpaksa. Tak apa lah, aku jalanin dulu saja. Cinta datang karena terbiasa bersama. Bukan begitu?
Batin Fella.
Setelah di depan gerbang rumah Fella, Ferrel tidak membukakan pintu mobil untuk Fella. Kali ini Fella membuka pintunya sendiri, tanpa dibukakan Ferrel.
Fella terdiam, ia bingung harus mengatakan apa. Sungguh, suasana ini sangat yang ia tidak sukai. Canggung.
"Thanks." Ucap Fella yang hanya dibalas anggukan.
'Gue harus jauhin Fella, kalau itu memang keinginannya. Gue gak boleh ganggu kehidupan dia lagi, karena gue tahu. Gue hanya sampah dimata dia.' Batin Ferrel.
Saat Ferrel ingin meninggalkan perumahan Fella, Fella membuka suaranya dan memanggil Ferrel yang membuat ia membuka pintu kaca mobilnya.
"Ferrel?" Panggil Fella dengan tatapan yang sulit dibaca. Ferrel hanya membuka pintu kaca mobil dengan menandakan isyarat 'Kenapa?' Fella sedang mengutuk dirinya, ia tidak terbiasa dengan suasana seperti ini.
'Ini gimana cara ngomongnya?'
'Yaampun, kenapa jadi kaku gini. Ayo, Fel ngomong!!'
'Shit, kenapa jadi deg-deg kan gini sih?'
"Kenapa? Kalau gak ada apa-apa gue pergi." Ucap Ferrel dengan muka dinginnya.
"Gue mau." Ucap Fella dengan cepat.
'Ih bego-bego, kenapa gue bilang gitu? Emangnya Ferrel bakal ngerti?' Batin Fella kesal.
"Mau apaan?" Jawabnya dengan dingin.
"Gue harap lo ngerti." Balas Fella dengan tidak mau kalah.
"Gue gak ngerti sama lo, lo sulit diartikan. Sekarang terserah lo mau gimana, kalau pun lo menyuruh gue untuk berhenti dan pergi. Gue siap, makasih udah pernah bikin gue ngerasa yang namanya sayang dan cinta sama perempuan yang sebelumnya gue gak pernah ngerasain ini dengan perempuan lain." Ucap Ferrel dengan penuh keyakinan membuat Fella beku ditempat.
Fella menangis di depan pintu rumahnya, Ferrel menghampiri tubuh Fella dan memeluknya dengan erat begitupun dengan Fella, ia juga memeluk Ferrel dengan makna yang susah diartikan.
'Katanya bingung sama perasaan sendiri, tapi meluknya kayak udah gak pernah ketemu satu tahun' Batin Ferrel
"Jangan nangis, itu membuat gue semakin terlihat brengsek disini." Ucap Ferrel disela sela pelukan.
"Engga."
"Engga apa?" Tanya Ferrel dengan bingung.
"Lo gak brengsek. Gue yang munafik sama perasaan gue sendiri."
"Jadi?" Tanya Ferrel merenggakan pelukannya.
"Iya gue mau." Jawab Fella sambil menyeka air mata yang dipipinya.
"Mau apa?" Tanya Ferrel dengan meledek
"Ish!" Cibirnya
"Mau apa? Gue gak ngerti. Mau dipeluk lagi?" Tanya Ferrel.
"Bukan."
"Terus?" Tanya Ferrel menahan senyum nya.
"AH GATAU AH!" Jawab Fella sambil menutup mukanya.
"Lo mau kan jadi pacar gue?" Tanya Ferrel yang membuat Fella melepas tangannya.
"Mau!"
"Jawabnya kayak lagi ditawarin coklat!"
"Ihh"
"Jadi mau atau nggak?"
"Iyaa mau"
"Mau apa?"
"Iyaa, Fella mau jadi pacar Ferrel." Ucap Fella membuat Ferrel memeluk tubuhnya lagi. Detak jantung mereka berdua sedang ada gangguan, karena detak jantung yang berlebihan.
Sedangkan ada sepasang mata yang sedang melihat kejadian itu.
"Tunggu bentar." Ucap Ferrel lalu berjalan menuju mobilnya untuk mengambil sesuatu.
"Nih!" Ferrel memberikan kotak love besar.
"Apa?" Tanya Fella.
"Buka aja." Perintah Ferrel.
"Coklat? Banyak banget." Ucap Fella.
"Gue kan janji tiap minggu kasih coklat, sedangkan dari awal pacaran gue belum pernah kasih. Anggep aja itu tebusan." Ucap Ferrel.
"Kebanyakan." Ucap Fella.
"Yaudah, itu buat beberapa minggu kedepannya lagi." Ucap Ferrel
"Makasih ya.." Ucap Fella.
"Salah ngomongnya. Aturan gini 'Makasih ya, Ferrel sayang' gitu" Ucap Ferrel menggoda Fella.
"Gak mau ah, geli hahaha"
**
Fella memasuki rumahnya, ia terus tersenyum karena sangat senang malam ini. Saat ia ingin menuju kamarnya, tiba-tiba ada yang memanggilnya bersumber dari arah ruang makan."Fella?" Panggilan itu membuat Fella memberhentikan langkahnya.
Fella sangat mengenali suaranya, pasti Om Renald yang memanggilnya. Om Renald yang selalu ikut campur urusan tentang kehidupan keluarganya. Ngapain lagi sih pakai kesini segala?
Fella menuju sumber suara, dan benar dugaannya. Ternyata Om Renald yang sedang duduk dimeja makan bersama Papah nya.
"Ada apa manggil, Fella?" Tanya Fella dengan muka malas.
"Sini nak, duduk samping papah!" Ucap papah Fella sambil mengajak Fella untuk duduk disampingnya.
"Gak usah sok perduli gitu sama Fella. Cepet, mau ngomong apa?" Balas Fella kesal.
"Jangan kurang ajar kamu sama orang tua!" Ucap Om Renald dengan sorotan mata yang tajam.
"Anda diam. Orang tua saya saja tidak marah, kenapa anda ikut campur?" Balas Fella dengan tatapan yan tajam.
"Karena orang tua kamu, sudah capek ngurus anak nakal seperti kamu!" Bentak Om Renald.
"Oh maaf, saya juga tidak minta diurus. Saya bisa urus diri saya sendiri, kalau pun saya angkat kaki dari sini. Saya siap." Ucap Fella.
"Tingkah laku kamu makin kurang ajar! Atau karena cowok yang tadi kamu peluk didepan pintu rumah?" Tanya Om Renald dengan sinis.
"Jangan bawa-bawa dia. Dia sama sekali gak ada urusannya disini." Balas Fella.
"Memangnya om gak tahu? Kalian suka jalan berdua mampir ke cafe-cafe pinggir jalan? Seperti cewek murahan kamu" Jelas Om Renald
"Anda bilang saya seperti cewek murahan? Murahan dari mananya? Memangnya saya jalan dengan cowok yang berbeda-beda? Bukannya anda yang murahan sampai ditinggalkan istri tercinta anda?" Ucap Fella.
"DIAM KAMU FELLA!!" Bentak Om Renald.
"Fella naik ke kamarmu!!" Ucap Papahnya
"Usir adik papah dulu sana, rumah ini sangat panas jika dia berada disini." Ucap Fella langsung meninggalkan ruang tempat makan dan menuju ke kamarnya.
tbc.

KAMU SEDANG MEMBACA
Philophobia
Dla nastolatkówrank!!! (05-09-2018) #1 in philophobia (11-09-2018) #1 in sajak (29-08-2018) #4 in sajak (11-09-2018) #18 in anaksma (13-08-2018) #29 in troublemaker (18-08-2018) #45 in cogan "Udah puas liat gue nya?" Tanya cowok yang ia tabrak. "Jijik banget bego...