Malam minggu kali ini kamu habiskan sendirian dirumah.
Hanbin, pacarmu, sedang sibuk di kampus. Padahal ini sudah malam. Ya, meskipun belum malam banget, baru jam 7.
Hanbin sibuk rapat karena sebentar lagi kampus akan melaksanakan penyambutan mahasiswa baru angkatan 2017. Hanbin ditunjuk oleh ketua BEM menjadi ketua pelaksananya.
Papa mu sedang ada urusan keluar kota, dan mama mu pergi ikut menemaninya. katanya sekalian bulan madu lagi.
And you, only child, so, you have to be alone whenever your parents are far from home.
Rasanya jika ada Hanbin disini akan jauh lebih baik, daripada harus menikmati kesendirian, di malam minggu lagi. (aku mah udah biasa, wkwk)
Tiba-tiba ada yang mengetok pintu depan, kamu pun berjalan kesana. Sebelum membukakan pintu, kamu mengintip dulu dari jendela, melihat siapa yang datang. ternyata, Hanbin.
Kamu pun membuka pintunya. Sesaat dibuka pintu, disambut oleh senyuman yang manis dan juga lelah dari seorang Kim Hanbin.
"Hey." Sapanya setelah melihat mu membuka pintu.
"Hey, are you okay?" Tanyamu, yang lalu dipeluk oleh Hanbin.
"Not really." Bisiknya di lehermu, membenamkan wajahnya disana.
Kamu pun menepuk-nepuk punggung Hanbin pelan, dan bilang padanya baik-baik saja.
Kamu tau, Hanbin lelah. Hampir 3 hari ini dia terus-terusan rapat sepulang kuliah.
Kamu hanya berharap, semoga Hanbin doesn't skip his meal.
Hanbin membawamu kembali masuk kedalam rumah, karena angin malam sungguh dingin. Hanbin tidak mau gadisnya sakit.
Kamu dan dia sudah duduk di sofa ruang tamu rumah kamu. jangan lupa Hanbin yang menggenggam tanganmu.
Kamu pun menatap Hanbin. Yang ditatap hanya melihat kedepan, jika Hanbin sudah capek ia akan mudah melamun.
"Bin."
"Hm?" Saat ini dia menoleh kearahmu, yang sedari tadi memperhatikan Hanbin.
"Udah makan?"
Hanbin diam, tak menjawab. Itu tandanya belum.
Jika Hanbin sudah begini, kamu akan lebih extra khawatir padanya, dan Hanbin benci akan gadisnya yang khawatir padanya, harusnya itu tugasnya.
Tapi, kamu kali ini tidak ingin mengomelinya, karena kamu tau dia lelah.
Kamu menarik Hanbin ke dapur.
"iLIni makan ya, tadi mama ninggalin lebih." Kata kamu yang sudah menyiapkan piring lengkap dengan nasi dan lauk nya.
Hanbin pun menurut.
Selesai makan, kamu kembali duduk di sofa ruang tengah dengannya.
Hanbin menggenggam tanganmu, tak ada yang bisa melepaskannya. Because Hanbin really loves when him holding your hand.
"Kok tiba-tiba kesini? Kamu bukannya masih sibuk?"
"Mama tadi nelfon aku katanya kamu sendirian. Maaf ya, Hanbin sekarang jarang nemenin kamu." Katanya sambil mencium tanganmu. Seolah itu bentuk permintaan maafnya.
Kamu pun mengelus halus rambut Hanbin.
"Gapapa kok, sayang. Aku tau kok kamu sibuk, dan aku kan juga nggak nuntut kamu buat nemenin aku, tapi jangan sampai kaya gini lagi dong. Kamu itu ketua pelaksana, nanti kalau kamu sakit, malah makin kacau semuanya."
Ia pun malah menaruh tangan nya di pinggangmu, memelukmu dari samping. Dan menaruh kepala nya di atas pundakmu.
Sementara kamu hanya mengelus-ngelus halus pipinya.
Hanbin menutup matanya sebentar. Seolah-olah ia akan terlelap sambil memelukmu.
"Bin."
"Hm?"
"Pulang gih. Istirahat."
"Ngapain pulang, ini aku kan udah dirumah." Katanya sambil mengeratkan pelukan nya padamu.
bagi aku, Hanbin itu tipe tipe yang so boyfriend able
he will love his girl with all of his heart
yang overprotective juga, like 'bin aku mau kerumah si ini ya' 'sama siapa perginya?' 'naik bus paling, atau grab' 'tunggu dirumah, biar aku anter'
huhuhuhuhu be my oppa juseyo
and, maybe sometimes when you both are having your time together, he will talk about future, about him and you, like 'aku nanti lamar kamu tunggu aku punya penghasilan sendiri ya, aku gak mau nikahin kamu kalau modal cinta doang'
ambyar gak lo? iya sama. wkwk.
so, how was your day, guys? how was your fasting? aku belum ada bolong dong, wkwk.
vomment juseyooo:-)
KAMU SEDANG MEMBACA
K-IDOL IMAGINE
FanfictionA little bit fluffy. Hati-hati kegemasan. cover by: Canva ©nadvilerra, 2016.