SEVENTEEN; MINGYU

5.3K 503 4
                                    

Jadi kemaren itu ada yang req imagine Mingyu 2 parts, sooo, here we go!^^
---------

Kebetulan di weekend kali ini kamu akan menghabiskan waktu dikampus demi menghadiri seminar yang bertema MIPA. Karena kamu berada di jurusan Pendidikan Kimia, jadinya seminar ini sangat bermanfaat untuk kamu.

Berbeda dengan Mingyu, dia berada di jurusan Teknik Informatika, jadinya seminar ini kurang cocok dengan jurusan yang yang dia ambil.

Sebenarnya, seminar ini terbuka untuk jurusan apa saja, hanya saja Mingyu tidak minat sama sekali untuk datang kesana, makanya dia lebih memilih untuk diam dirumah.

Meskipun begitu, Mingyu adalah orang yang tetap mengantar dan menjemput kamu ke seminar itu. Padahal kamu tidak meminta, dia yang memaksa.

Seminar berakhir pada jam setengah empat sore, kamu pun sudah mengabari Mingyu kalau seminar sudah selesai. Dan, Mingyu pun langsung menjemputmu dari rumahnya.

Setelah seminar selesai, sambil menunggu Mingyu sampai, kamu menyempatkan diri untuk ke toilet dulu.

Saat di toilet, kamu sedang merapikan rambutmu dan mencuci tangan. Tiba-tiba, ada dua mahasiswi yang masuk juga ke toilet. Dia tersenyum padaku.

Sesaat mereka keluar, kamu mendengar mereka membicarakan sesuatu, yang dapat kamu dengar samar samar.

"Itu ceweknya kak Mingyu yang ganteng itu kan ya?"

"Iya, gue kira cantik banget kan, eh ternyata biasa aja. Kok kak Mingyu mau sih ya, hahaha."

Saat kamu mendengar percakapan mereka, seperti ada jarum yang menusuk hatimu sehingga kamu merasakan sakit yang amat menyakitkan.

Ingin sekali kamu menangis saat itu juga.

Kamu berpikir, memangnya apa yang salah dengan dirimu sehingga mereka menyebutkan kamu tidak pantas dengan Mingyu.

Mingyu pun menelfonmu, memberitahu jika dia sudah sampai di depan auditorium.

Kamu pun mencuci muka dan mencoba memasang ekspresi seolah tidak terjadi apa-apa.

"Hai, sayang." Sapa Mingyu saat kamu sudah masuk ke dalam mobil dan duduk disebelahnya.

Kamu hanya tersenyum tipis dan menaruh tas kamu ke tempat duduk dibelakang.

"Mau kemana dulu nih? Langsung pulang atau mau makan dulu?" Tanya Mingyu sebelum menjalankan mobilnya.

"Pulang aja, Gyu." Jawabmu pelan.

Mingyu pun mengerti dan mulai menjalankan mobilnya.

"Gimana tadi seminarnya? Seru nggak?" Tanya Mingyu.

"Biasa aja. Kaya seminar biasa kok." Balasmu singkat.

Mingyu menyadari sikapmu yang tidak seperti biasanya. Karena biasanya setiap kamu abis ada seminar atau kuliah umum, pasti kamu akan menceritakannya pada Mingyu. Bahkan bisa terjadi perdebatan kecil diantara kalian. Tapi, sekarang, kamu malah terlihat tidak semangat.

"Hey, ada apa? Ada yang rese ya tadi pas seminar? Siapa orangnya? Dia apain kamu? Bilang sama aku."

Kamu tetap diam saja, sementara Mingyu yang sedang menyetir kesusahan karena harus sesekali melihatmu serta melihat kedepan.

Saat lampu merah, Mingyu mendapat kesempatan untuk melihatmu sejenak.

Mingyu memutar badanmu untuk menghadap dirinya.

"Sayang, kenapa? Ada apa?" Tanya Mingyu lembut.

"Aku mau nanya sama kamu, tapi harus jawan jujur. Kenapa kamu mau pacaran sama aku?"

Mingyu mengembuskan nafasnya berat.

"Cinta, kenapa sih? Kamu kan udah tau sendiri jawabannya apa."

"Jawab aja, Mingyu." Lanjutmu lagi.

Mingyu pun menepikan mobilnya, karena pembicaraan seperti ini tidak bisa dibicarakan dengan kondisi lagi menyetir.

"Okay, aku jawab. Ya, karena aku sayang sama kamu. Kenapa? Ada cewek-cewek lagi yang ngomongin kamu? Udahlah sayang, nggak usah terlalu dipikirin. Kamu tau, omongan mereka itulah yang buat kita jadi gini. Omongan mereka yang buat kamu nggak yakin sama aku, padahal udah jelas-jelas aku tetap bakal milih kamu dibanding mereka."

"Sayang, mereka itu cuma iri sama kamu, karena kamu lebih beruntung. Yang ngejalanin hubungan kita itu adalah kamu dan aku, bukan mereka. Mereka nggak tau gimana pertama kali aku jatuh cinta sama kamu, mereka nggak tau gimana setiap harinya kamu selalu berhasil buat aku bahagia, meskipun hanya sederhana."

"Semua itu berkat kamu, bukan mereka. Aku bahagia sama kamu. Jadi, tolong sayang, tolooong banget, jangan peduliin kata-kata mereka. Dan satu lagi, aku minta tolong banget sama kamu, kamu cukup percaya sama aku aja. Itu udah cukup." Jelas Mingyu panjang lebar sambil meyakinkanmu.

Mingyu melihat matamu, begitu juga kamu. Di mata Mingyu terpancar ketulusan, yang bisa saja membuatmu menangis sehabis ini.

Kamu pun memajukan mulutmu dan memasang raut wajah yang sedih. Karena omongan Mingyu yang barusan mampu menggetarkan hatimu.

"Aku minta maaf, huhuhuhu." Kamu berkata sambil terisak.

Mingyu pun memelukmu dan mengelus kepalamu berulang-ulang, serta mencium pucuk kepalamu.

"Maaf aku kaya anak kecil ya, Gyu. Aku cuma nggak percaya diri aja. Aku bingung, apa aku memang bener-bener nggak pantes sama kamu."

"Ssssst, udah. Aku nggak terima omongan-omongan tidak percaya diri dari kamu itu. Tugas aku cuma satu, membuat kamu percaya diri lagi, udah itu aja. Jadi, omongan sampah kaya yang mereka lontarin itu nggak usah didenger ya? Sampah itu harusnya dibuang, sayang."

Setelah Mingyu meyakinkanmu seperti barusan ini, kamu sedikit merasa lebih tenang.

Mingyu pun mulai merenggangkan pelukan kalian dan kembali melihatmu, lalu berkata,

"I love you, dear. So, very madly."




Imagine req by jeon_wonwoo22

Hope you'll like this one, dear.❤

Anyway, happy birthday, Jeon Wonwoo.❤

K-IDOL IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang