Kamu tinggal di sebuah komplek perumahan yang sangat rukun sekali sesama tetangga.
Kamu sekarang ini kuliah di jurusan kedokteran gigi semester 3, dan rasanya kamu sudah ingin menyerah saja. Ingin menyerahkan diri kepada ayahmu untuk dicarikan jodoh agar menikah saja. Karena, jujur, ini semua terlalu berat bagi kamu.
Pernah ada yang mengatakan, semakin tinggi semester kuliah, semakin sadar bahwa kamu salah pilih jurusan.
"Hhhhh harusnya gue pilih jurusan tidak aja kemarin ya, daripada stress begini." Kamu ngedumel sambil memberantakin rambut kamu yang kamu biarin terurai.
Dikala stress begini setidaknya kamu butuh penghibur atau suatu yang manis, demi mengembalikan mood kamu.
Kamu saat ini sedang diruang tengah, sedang mengerjakan tugas didepan tv. dari situ kamu mendengar suara mama kamu yang ada didepan mengobrol dengan seseorang.
"Eh Sanha, iya itu kakak ada di dalam kok, masuk aja, dia lagi stress ngerjain tugas tuh."
Alhasil ada seorang laki-laki yang tinggi masuk kerumah sambil membawa sepiring kue yang kamu yakini itu dari rumahnya.
Dia adalah Sanha, tetangga sebelah kamu, yang sangat hobi main kerumah kamu.
"Kak, ini ada kue, abangku baru pulang dari Jogja bawain ini, trus mama nyuruh ngasih kesebelah." Jelasnya yang masih berdiri. Sementara kamu tetap fokus ke layar laptop kamu.
"Iya taro aja disini, San. Paling nanti aku makan kok."
Sanha pun duduk dan menaruh piring isi kue tadi keatas meja ruang tengah, yang ada laptop kamu juga diatasnya.
"Jangan abisin semua nya atuh kak, kasih ayah sama si ibu juga."
"Iya ih bawel banget" Omelmu padanya.
"Ngerjain apa sih kak?" Tanyanya sambil mengintip-intip layar laptop kamu.
"atugas. Aduh aku pusing banget asli, ga tau lagi musti gimana ini." Kata kamu nyerah sambil mengubur wajah kamu diatas keyboard laptop.