My hero

20.4K 1.8K 74
                                    


Sasuke menjatuhkan tubuhnya ke atas ranjang, tangan terlentang, matanya terpejam. Ia masih lengkap mengenakan pakaian olahraga bahkan dengan sepatu yang belum terlepas ketika ia memasuki kamar tidurnya.

Bicara soal kamar, semua pengagum Sasuke pasti penasaran bagaimana bentuk kamar pria itu. Ruangannya cukup luas dengan beralaskan lantai kayu gelap kecokelatan. Ranjang Sasuke begitu nyaman, ukuran king cocok untuk 'bergulat' ataupun main lompat-lompatan jika dia sedang dalam mood yang tidak stabil tapi tentu saja Sasuke tidak akan melakukan itu. Bed cover dan spray warna biru gelap menampilkan kesan maskulin untuk kamar seorang pria sepertinya. Seperti apa? entahlah... kalian deskripsikan saja sendiri.

Tepat di depan ranjang, terdapat pintu geser kaca yang menghubungkan kamar Sasuke dengan balkon luar, menampilkan taman belakang rumah serta permandangan kota Konoha. Kalian para wanita akan mudah mengintip Sasuke dari pintu kaca sebesar itu tapi saat kalian melakukannya, penjaga rumah Sasuke mungkin sudah menembak kalian dengan senapan burung. Berhati-hatilah.

Pikiran Sasuke menerawang. Pertandingan bisbol yang sangat meriah itu masih terniang di kepala. Tenaganya cukup terkuras habis. Sepertinya, tahun ini adalah pertandingan bisbol yang paling menarik yang pernah ia ikuti. Sasuke pun menyeringai tipis. Ada apa? apa yang kau pikirkan? katakan padaku dan aku akan menulis deskripsinya sekarang.

Membuka mata, sejenak Sasuke menatap langit-langit kamar, kemudian ia bangkit lalu melepas sepatu serta kaosnya. Ok! Lihat baik-baik, tubuh Sasuke seksi. Ya. Seksi. Jika kalian tau arti kata seksi, langsung saja kalian bayangkan.

Kepulan asap menyebar di dalam tempat shower saat Sasuke mulai membersihkan badannya. Sekat kaca yang berembun cukup menjelaskan betapa atletisnnya siluet pria itu. Jika saja seseorang bisa mendokumentasikannya lalu membaginya ke seluruh wanita di studio, aku yakin mereka akan berakhir dengan hidung berdarah. Lupakan. Itu ide yang buruk. Biar aku saja yang menikmatinya.

Beberapa saat kemudian ponsel Sasuke yang diletakkan di atas ranjang berdering. Sasuke dengan wujud lilitan handuk di bagian bawah menyaut ponsel itu. Ia mendapati nama 'Dobe' muncul di layar.

"Aa."

"Teme!"

Sasuke tak heran lagi siapa pemilik suara nyaring ini. Hanya Naruto yang berani memanggilnya dengan sebutan itu.

"Apa?" tanya Sasuke sambil mengusap rambut dengan handuk yang ia lilitkan di lehernya.

"Teme, sedang apa kau sekarang?"

"Apa aku harus memberitahumu?"

Naruto cukup dengan basa-basinya. "Hehe... apa nanti malam kau ada acara?"

"Kenapa?"

"Kami tim bisbol 2D mengadakan perayaan kecil-kecilan atas kemenangan kami. Katakan padaku, kapan kau sampai di lokasi?"

"Entahlah..." jawab Sasuke, rasanya malas pergi-pergi.

"Ayolaaah...!" Naruto masih membujuk. "Kau tamu spesial kami."

"Aa. Thanks."

"Aku serius! datang ke kedai Yakiniku seperti biasa, jam tujuh."

"Aa, lihat saja nanti." nada Sasuke terdengar malas.

"Sampai ketemu di sana, jika lebih dari dua puluh menit kau belum muncul, aku akan menjemputmu. Jaa!" Naruto menutup sambungan telpon. Sasuke melempar ponselnya ke ranjang dan kembali mengusap rambut.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ACCIDENTALLY IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang