Bad news

14.4K 1.3K 85
                                    


Hari demi hari berganti melewati setiap cerita yang ada. Beberapa minggu berlalu sejak orang tua Sasuke kembali ke Amerika. Tidak banyak waktu senggang bagi Fugaku untuk berlama-lama di Konoha. Ngomong-ngomong... apakah orang tua Sasuke pulang hanya karena untuk menemui Sakura? tentu saja tidak, sepertinya Fugaku rindu pada si Black sekalian 'bersenang-senang' bersama keluarga.

Hari sabtu menjadi begitu panjang ketika Sakura mendapati pesan dari Sasuke bahwa kekasihnya itu mengundur janji kencan, bulan penantian dimana setiap tempat di Konoha dihiasi bunga yang mulai bermekaran, rayuan pesona dari kelopak merah muda menjadi perhatian utama di negeri Sakura. Rencananya, hari ini pasangan sejoli yang kita favoritkan akan pergi jalan-jalan, menghabiskan awal musim semi bersama setelah beberapa hari tidak bertemu karena kegiatan Sasuke yang cukup padat. Mau bagaimana lagi, namanya juga kondisi..., menunggu lima jam tidaklah masalah daripada membatalkan kencan, bukan begitu Sakura? saat ini waktu masih menunjukkan pukul sembilan pagi, gadis itu tengah mengambil buku sketsa di kamarnya, berniat melalui waktu dengan berkarya hingga Sasuke datang menjemputnya. Sakura membawa seperangkat alat gambar menghampiri bufet TV, suasana akan lebih asik jika diiringi alunan musik, ia pun memutar album jazz yang diambilnya secara acak dari koleksi jadul milik Sasori. Membuka lembar baru, Sakura mulai menggambar sesuatu di ruang tengah.

Mengilustrasikan Sasuke dan dirinya di sebuah padang bunga, pikiran Sakura menerawang selama tangannya bergerak menggores jejak pensil. Sebagaimana hubungannya dengan Sasuke berjalan lancar hingga sekarang, perjalanan masa depan yang akan dihadapi terasa masih panjang, Sakura tidak ragu menjalin hubungan serius bahkan untuk membuat komitmen. ya... komitmen, apakah Sasuke sudah berpikir ke arah itu? memang terlalu dini jika berharap Sasuke akan memintanya menjadi pendamping hidup, keduanya masih perlu waktu untuk mendalami satu sama lain. Sakura ingin mengenal sang kekasih lebih jauh dan semakin terhubung, begitu pula sebaliknya. Mengikuti jalannya waktu adalah satu-satunya tahapan yang harus ditempuh.

Ting Tong

Tak terasa lima jam telah berlalu. Sasuke memenuhi janjinya datang tepat pukul dua siang. Sakura menyambut pria itu dengan senyuman, mempersilahkan Sasuke masuk untuk melepas lelah sejenak sebelum mereka pergi kembali.

"Sasuke-kun, kau sudah makan siang?" Sakura duduk di samping kekasihnya setelah mengambil satu gelas air putih.

"Belum." Sasuke memandang gambar dirinya dan Sakura pada buku sketsa yang diletakkan di sofa. Sasuke menutup buku itu lalu meraih gelas yang Sakura sodorkan padanya. Meneguk habis air putih, Sasuke pun memandang Sakura, tatapannya seperti menyimpan banyak hal yang ingin ia sampaikan.

"Ada apa?" tanya Sakura, mulai terbiasa membaca mimik datar kekasihnya. Sasuke tak menjawab, ia diam dan hanya menyisir rambut Sakura dengan jemarinya.

"Kita pergi sekarang." ajak Sasuke kemudian.

"Kalau masih lelah, kita bisa mengundurnya. Menghabiskan waktu di rumah juga asik..., ke kuil Naka lain kali saja..." kata Sakura.

"Kau bilang ingin melihat bunga..." sahut Sasuke

"Ya, tapi tampaknya kau perlu istirahat..."

"Aku ingin cepat makan siang..."

"Mau kubuatkan sesuatu sekarang?"

"Tidak, makan diluar saja sekalian."

"Kenapa? sudah bosan dengan masakanku?" goda Sakura sambil mecolek pipi Sasuke, pria itu hanya terdiam lalu mengetuk kening Sakura.

"Ayo, aku lapar..." Sasuke hendak bangkit dari sofa namun si pinky menahannya, gadis itu tersenyum dan spontan bergerak mengecup pipi Sasuke.

"Nutrisi untuk pengganjal perut." kata Sakura, ia pun bangkit mendahuli Sasuke yang masih memasang wajah datar kemudian sesaat tersenyum samar. Ada apa Sasuke? tampaknya kau tak cukup bersemangat hari ini? kalau lelah mending tidur-tiduran di kamar saja bersama kekasihmu..., itu cara tercepat membangkitkan stamina.

ACCIDENTALLY IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang