"Sasuke-san..., Sasuke-san...,"Tangan Sakura melambai-lambai di depan wajah Sasuke. Sudah pagi, namun sepasang kelopak mata pria itu masih menutup pesona onyx-nya. Kini, Ruang tengah apartemen diselimuti sinar mentari, yang menerobos masuk melalui korden kaca yang terbuka. Ada malaikat tanpa sayap tidur di apartemen Haruno Sakura. Ah salah.. apartemen Sasori maksudnya.
"Hei, Sasuke-san..." Sakura kembali membangunkan pria itu.
"Mmn."
Sasuke mengerang pelan dan sedikit menggerakkan kepala. Masih enak tidur. Saat ini, waktu menunjukkan pukul tujuh pagi. Sasuke, kau bisa saja terlambat masuk kerja..., tapi Sakura harus tiba tepat waktu.
"Sa-su-ke-san, Sa-su-ke-kun, Sasuke, Sasu.., hei Sasu..."
Berani juga si pinky main-main dengan nama itu. Bahkan ia iseng mengangkat beberapa helai rambut Sasuke. Sakura terkekeh. Sesaat ia tergelitik untuk lebih jahil. Bagaimana dengan leher jenjang yang tampak menggoda itu? Sembarangan...., namun si pinky tak bisa menahan tangan nakalnya, perlahan, telunjuknya bergerak dari pangkal telinga, turun hingga ujung leher. Kau mungkin menganggap ini main-main Sakura..., tapi sebaiknya jangan ganggu pria tidur di pagi hari, apalagi pria normal.
"Hentikan itu." tiba-tiba Sasuke mencengkram pergelangan tangan Sakura. Tidak usah dijelaskan lagi betapa kagetnya si Pinky saat ini.
"Ma-maaf." sedikit ia menarik diri. "Bisa lepas tanganku sekarang?" pintanya dengan nada sopan usai melakukan hal yang tak sopan.
Tidak semudah itu. Sasuke enggan melepasnya, perlahan ia membuka mata dan sepasang onyx kelam menyambut kegugupan Sakura diiringi bulu kuduk yang merinding.
"Sasuke-san aku..."
Sasuke langsung menarik Sakura, tubuh gadis itu tersentak ke depan, lima belas senti jaraknya dari wajah Sasuke.
DEG DEG DEG DEG DEG DEG DEG DEG...
Jantung olahraga. Demi pagi yang indah, Sakura tidak berkutik. Sasuke menguncinya, menekan kuat tengkuk gadis itu dan perlahan mendekatkan wajahnya, lebih dekat..., yak! lebih dekat lagi..., lebih dekat.... bibir tinggal lima senti lagi..., okee.... lebih... de...,
DAK!
Arrggh! Ayolaaah!
Sasuke merintih, ia menekan keningnya. Kening tampan yang baru saja dihantam jidad lebar Sakura. Gadis yang brutal.
"Jika kau berani melakukannya lagi! aku.., aku akan benar-benar membocorkan kepalamu!" wajah Sakura merah.
"Coba saja." gumam Sasuke.
"Cepat bersiap." Sakura berdiri. "Aku sudah sediakan baju ganti untukmu." ia mundur dari ruang tengah, meredam rona merahnya menuju dapur. Sasuke yang belum beranjak dari sofa hanya memperhatikan lalu kembali merebahkan badan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCIDENTALLY IN LOVE
Fanfiction(FANFICTION) Segala sesuatu berubah ketika Sakura memulai kehidupan barunya di Konoha, ia berkerja di perusahaan animasi terbesar di jepang. Gadis itu takut jatuh cinta, meskipun ia menghindar, cinta akan tetap menjemputnya. All Rights Reserved Sto...