I do

16.7K 1.5K 302
                                    

"Aku benar-benar minta maaf."

Jugo membungkuk di hadapan Sakura, kini keduanya tengah bicara di dalam taman rumah kaca studio. Melihat wajah si pinky, tampaknya tak ada kata yang ingin terucap melainkan tercengang. Setelah klarifikasi Jugo beberapa saat yang lalu. Sakura blank.

"Aku siap jika kau marah padaku nona Sakura."

"Jugo-san..." Sakura memintanya berhenti membungkuk, tak enak dilihat beberapa pegawai di sekitar mereka.

"Ini semua salahku nona. Maafkan aku." ucapan yang tulus dari dalam lubuk hati, terpancar rasa bersalah yang amat mendalam dari kedua sorot mata Jugo. Sakura bingung, mau dibilang salah namun sudah jelas semua ini ketidak sengajaan manusia, ingin marah tapi yang lebih berhak atas itu adalah Sasuke. Kurang ngajar Jugo..., kau dan kekasihmu itu membuat kami semua khawatir, kau takkan tahu bagaimana gemetarannya saat mendeskripsikan perselingkuhan Sasuke. Kau dan Angel membuat kami semua takut.

"Aku..." sulit Sakura untuk marah. "Sudahlah Jugo-san, tidak masalah." tidak masalah bagaimana? kau sampai mengunci Sasuke di koridor apartemen semalaman.

"Aku akan menjelaskannya pada Sasuke. Sekali lagi aku minta maaf atas kesalah pahaman yang kubuat. Aku siap menanggung resikonya." Jugo membungkuk lagi. Bagaimana ini? apa yang akan Sasuke lakukan kalau pria ini mengaku? tiba-tiba Sakura malah mengkhawatian nasib Jugo. Kenapa jadi serba salah?

"Tidak perlu Jugo-san, biar aku yang bicara padanya. Aku salah paham dan membuat semuanya menjadi rumit."

"Tidak nona Sakura. Aku yang menyebabkan semua ini terjadi." wajah Jugo yang penuh penyesalan itu membuat orang lain yang melihatnya jadi ikut kasihan, tapi salah sendiri...., semoga Sasuke tidak membunuhnya.

Sakura lalu mencari cara. "Jugo-san..." ia menyentuh lengan Jugo, mengarahkan pria itu untuk tidak membungkuk lagi. "Jika kau ingin menjelaskan pada Sasuke, baiklah. Tapi, biarkan aku yang bicara padanya terlebih dulu. Aku juga harus meminta maaf padanya."

Jugo terdiam, demi apapun membuat Sakura tak tega melihatnya. Wajah Jugo yang polos itu...., mungkin kita semua ingin mencakarnya sekarang namun tidak bagi Sakura yang sampai detik ini sulit mempercayainya, pria sesopan Jugo bercinta di apartemen Sasuke? ini memang bodoh tapi benar-benar terjadi.

"Nona Sakura. Apa kau membenciku?" tanya Jugo, sudahlah... kau semakin membuat orang tak tega. Berhenti memasang wajah suci itu!

Hingga Sakura menyadari sesuatu, tiba-tiba ia tersenyum. "Jugo-san. Terimakasih." ucapnya. Jugo pun memasang wajah tak mengerti. "Kau tahu Jugo-san, jika tidak karena kesalah pahaman ini, aku tidak akan tahu seberapa besar kesetiaannya padaku."

"Nona..."

Sakura menepuk pundak Jugo. "Istirahatlah Jugo-san..." melihat kerutan urat di wajah pria itu, seakan tahu Jugo dihantui kekhawatiran mendalam. Setelan jas yang ia kenakan itu, belum diganti sejak terakhir ia bekerja, hanya setumpuk karangan maaf yang Jugo pikirkan sepanjang perjalanan menuju Jepang. "Serahkan semuanya padaku." kata Sakura. "Sisanya bisa kau ambil setelahnya." ia tersenyum dan melesat pergi, meninggalkan tampang bengong Jugo.

Langkah Sakura cepat, menelusuri teras gedung satu, ia menyusul Ino dan Tenten yang sudah jalan duluan ke kantin. Semua kesalah pahaman cinta si pinky kini menemukan cahaya perdamaian. Mengingat kembali apa yang telah terjadi, dimulai dari hari dimana ia bertemu Rolanda hingga menemukan pakaian dalam di apartemen Sasuke, alurnya membuatnya nekad kembali ke Konoha sendirian. Menjalani hari kegalauan nasional, suasana tampak begitu suram hingga Sasuke datang menampakkan diri dan tertampar bola bisbol.

Sakura terkekeh, mengingat kembali kejadian kemarin, ketika Sasuke mengejarnya yang kabur bersama Hayate, lalu Sasuke yang tidur di koridor seperti gelandangan, saat-saat dimana mereka bertengkar di ruang tengah juga terasa mendebarkan, hingga dilanjutkan perjuangan Sasuke mengantarnya ke studio pagi ini, kemudian... diakhiri dengan kebenaran yang diungkapan oleh Jugo.

ACCIDENTALLY IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang