"Huaaaaaaaaaaaaaahhh..."
Naruto menguap seperti mulut kuda Nil. Sakura yang berdiri di sampingnya ikut merasakan kantuk yang sama, tapi setelah melirik Sasori, sepertinya mustahil bisa mendaratkan diri ke ranjang begitu saja. Shannaro....
Ting!
Pintu lift terbuka di lantai empat belas. Naruto melambaikan tangan serta mengucapkan selamat malam saat Sasori dan Sakura melangkah keluar. "Sweet dream guys..." tidak ada yang merespon salam Naruto. Pintu lift tertutup, si pirang naik ke lantai dua puluh sembilan.
Ceklek.
"Sakura, duduk di sofa."
Baru saja Sasori menutup pintu apartemen, acara tanya jawab segera dimulai. Malas sekali..., kalau sudah begini alasan apapun tidak akan mempan untuk menghindari pria itu, tidak ada gunanya berdalih apapun. Sakura berjalan ke ruang tengah sambil melepas jaket lalu melemparnya ke sembarang arah.
"Sakura, letakkan jaketmu yang benar."
Namun gadis itu menghiraukan teguran Sasori, ia melirik sinis sang kakak dan malah menendang jaketnya lebih jauh.
"Sakura." nada Sasori tegas. Adiknya itu menghempaskan bokong di sofa sambil mendengus kesal.
"Kak, aku bukan anak kecil lagi."
"Orang dewasa tidak akan melakukan seperti yang baru saja kau lakukan." Sasori bersedekap, berdiri tepat di hadapan Sakura yang cemberut, aura yang ia pancarkan seperti mengatakan 'Jangan melawanku.'
"Kak, aku lelah. Jika kau berharap aku akan menceritakan tentang kecurigaanmu terhadapku, jawabannya adalah, tidak ada sesuatu yang terjadi antara aku dan Sasuke di LA."
"Bagaimana aku bisa pegang ucapanmu? kau bisa saja berbohong."
"Untuk apa aku bohong? aku hanya bertanya soal marvin gaye dan kau langsung menuduhku."
"Jarang ada pertanyaan yang tidak berlandaskan sesuatu, jika pun kau tidak bertanya tentang hal itu, cepat atau lambat aku akan tetap menanyakannya."
"Lalu? aku harus menjawabnya?"
"Kau mau Sasuke yang menjawabnya?"
Sekali lagi Sakura mendengus kesal, "Kak, aku dan Sasuke sudah berpacaran. Kau tidak perlu mengetahui seluk beluk aktifitas kami." ketegasan Sakura membuat Sasori mengangkat satu alisnya.
"Tidak perlu tau huh? kau seperti baru saja mengatakan kejujuran." kata pria itu, "Aku semakin tidak yakin jika kau dan Sasuke tidak melakukan apapun. Aku memberimu ijin pergi ke Amerika bersamanya. Kau berjanji padaku untuk tidak aneh-aneh, jika kau berbohong, apa aku harus menerimanya?"
"Kak! sudah kubilang tidak terjadi apapun di sana!" nada suara Sakura naik. "Sasuke tidak melakukan apapun!"
"Tidak melakukan apapun?" Sasori tersenyum kesal. Sakura..., sebaiknya hati-hati dengan alur introgasi kakakmu ini.
"Bagaimana aku bisa mempercayai Sasuke?" tekan Sasori, "Dia seorang pria, berduan dengan kekasihnya adalah ujian yang cukup sulit."
"Buktinya dia bisa menahan diri." elak Sakura.
"Benarkah? bahkan saat dia satu kamar denganmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCIDENTALLY IN LOVE
Fanfiction(FANFICTION) Segala sesuatu berubah ketika Sakura memulai kehidupan barunya di Konoha, ia berkerja di perusahaan animasi terbesar di jepang. Gadis itu takut jatuh cinta, meskipun ia menghindar, cinta akan tetap menjemputnya. All Rights Reserved Sto...