Brother's rules

24K 1.6K 486
                                    


Sasori duduk tenang di sofa empuk ruang tengah, pria itu bersedekap serta menyilakan kakinya. Lihat, ikan koki Sakura berenang di tempat dengan wajah terpesona, bertanya-tanya siapakah gerangan yang duduk di sana? kita sedang tidak melihat alien saat ini, maksudku tidak ada alien se-seksi Sasori. Satu pertanyaan untuk Sakura yang sedang menyeduh teh di dapur itu, kenapa kakakmu cute sekali?!

Rambut merah Sasori mencuat kemana-mana membingkai wajahnya yang babyface, struktur tulang wajahnya bisa membuat ahli patung menangis bahagia, mulut Sasori mengatup rapat, menyanding sorotan matanya yang sedikit sayu namun berkarisma. Kita sedang tidak menonton Sasori dari layar laptop Sakura, pria itu sudah kembali ke bumi, kita sedang melihatnya secara live! pesona galaksi terpancar dari astronot berumur 29 tahun itu, banyangkanlah...

Sakura mengaduk teh sambil takut-takut melirik Sasori yang hanyut dalam ketenangan. Setelah acara sambutan kedatangan sang kakak dengan menyuguhkan tontonan yang sedikit vulgar, pengsiunan trio angel victoria's secret yaitu, Sakura, Ino, dan Tenten melewati moment FAIL mereka bersama rasa malu, kecanggungan serta kegugupan tingkat semesta, khususnya Sakura.

Reka kejadian ulang, Sasori sempat mematung saat melihat tiga gadis berpakaian dalam menari gila di ruang tengah apartemennya. Bisa kalian banyangkan betapa seksinya Lingeri milik Ino dan Tenten waktu itu. Saat kondisinya tidak buffer lagi, Sasori pun menutup pintu dengan santai, memberi waktu tiga gadis victoria mengenakan pakaian kembali sementara ia menunggu di luar koridor. Sepertinya, kejutan itu tidak berdampak fenomenal bagi Sasori karena hidungnya tidak mengeluarkan darah sedikit pun. Yang benar saja... Sasori itu pria sejati, mudah saja mengontrol diri dari tontonan indah semacam itu, baginya itu sepele, ya... walau mungkin tubuh seksi Ino saat melakukan twerking sempat terlintas di kepala. Manusiawi.

Ino dan Tenten langsung cabut begitu mengenakan pakaian dan berkemas, mereka memberi salam pada Sasori di depan pintu disertai rasa kikuk. Sasori masuk ke dalam apartemen tidak mengatakan apapun bahkan ketika Sakura memeluknya, pria itu hanya memandang sang adik dalam ketenangan dan Sakura menyambut dengan senyuman yang bisa membuat bumi berotasi berlawanan arah. Selesai.

"Kak, ini teh-nya..." Sakura menyodorkan secangkir teh hangat. Sejenak Sasori menatap adiknya lalu menyaut cangkir itu. "Kak, kenapa kau pulang cepat sekali? Bukankah kau pulang tiga bulan lagi?"

"Setahun tidak melihatku, kau tidak senang aku pulang?" suara asli sang astronot terdengar dalam dan berwibawa.

"Tentu saja senang! kau ini bicara apa?!" Sakura merunduk, memeluk sang kakak untuk kedua kalinya dengan wajah yang tersirat beberapa makna. "Apa misinya dipercepat kak?"

"Tidak, aku hanya ingin memberimu kejutan saja."

Wajah Sakura berubah malas, "Selamat, kau berhasil melakukannya..."

"Kau dan dua temanmu juga mengagetkan. Apa tadi itu termasuk pengembangan diri?"

"Ah, ayolaaah..." Sakura menyapukan tangan dan tersenyum kaku, "Tidak usah dibahas lagi, tidak seperti yang kau pikirkan, kami hanya bersenang-senang ala wanita."

"Apa kau sering pergi ke club malam?"

"Tidak!" jawab gadis itu cepat. "Untuk apa aku ke sana? kau tau sendiri aku tidak bisa berada di kerumunan orang banyak."

Sasori menatap Sakura, memastikan tidak ada kebohongan di balik kedua emerald adiknya, hingga kemudian pria itu mengalihkan pandangan seakan mengatakan 'baiklah... aku percaya padamu."

"Lalu, kapan kau mendarat?" Sakura bergerak duduk di ebelah Sasori.

"Seminggu yang lalu kami mendarat di Kazaktan, ada proses yang harus kami lakukan setelah pendaratan, semacam rehabilitasi tubuh, setelah itu aku terbang ke sini." sejenak Sasori menatap teh di dalam cangkir setelah menyeruputnya, terpancar kerinduan mendalam pada teh bumi. "Apa kau tidak pernah membaca berita? kurasa media memberitakan kepulangan kami." dan Sakura menggeleng sambil menampakkan deretan gigi. Asal kau tahu Sasori, adikmu itu terlalu sibuk mengurusi dua pangeran tampan, tidak sempat mencari tahu kondisi yang tengah terjadi di bumi kecuali kerumitan cinta.

ACCIDENTALLY IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang