"Satu botol susu sebelum Kenji tidur dan sesudah bangun, ada air madu jika Kenji memintanya. Itu tas Itaru dan ini tas Kenji, semua perlengkapan ada di dalam. Pastikan mereka selalu hangat." Konan memberi sederet itruksi untuk Sasuke sebelum mengajak kedua anaknya pergi."Paman ayo! kakak Sakura akan menunggu!" seru Itaru yang sudah siap di dalam mobil Itachi. Mereka bersiap di depan halaman rumah.
"Paman sasuuu ayoo..." begitu pula Kenji yang melambai-lambai dari jendela mobil. Asisten rumah tangga membawa masuk barang bawaan kedua bocah itu ke dalam bagasi.
"Sasuke, kau yakin tidak membawa satu babysitter ikut bersama kalian?" tanya Konan sekali lagi, mengurus kedua putranya bukanlah hal yang gampang.
"Tidak, aku akan mengurus mereka." jawab Sasuke walau sebenarnya dia pusing. Kami bisa paham Sasuke...
Konan mendekati mobil dan merunduk di samping jendela penumpang, "Kenji.. Itaru... tetap jadi anak yang baik, menurut pada paman Sasuke, ok?" tak lupa ia mencium kedua pipi anaknya.
"Sampaikan salamku pada Itachi." kata Sasuke, "Aku akan menghubunginya saat dia tiba di Konoha."
"Baiklah, kabarnya dia landing malam ini. Aku sudah memberitahunya tentang liburan kalian ke desa Ame." Konan tersenyum serta menaikkan kedua alisnya. "Mengunjungi rumah paman Sakura." menggoda adik ipar agar wajahnya tidak terlalu datar.
"Aa." tapi ekspresi Sasuke tidak berubah walau sedang dalam perang asmara. "Kami pergi."
"Hati-hati di jalan..., semoga berhasil..." Konan tersenyum dan menepuk pundak Sasuke.
"Da... Okasan... bye..bye..." Kenji dan Itaru melambaikan tangan saat mobil mulai berjalan meninggalkan halaman rumah mereka.
"Bye..., have fun!" seru Konan.
Cerita sebelumnya. Mendekati hari H, Sasuke memberitahukan Itaru bahwa Sasori kembali ke Konoha. Sasuke lalu mengajak putra sulung Itachi pergi menghabiskan malam tahun baru di desa Ame bersama Sakura dan juga Sasori. Mendengar hal itu, Itaru melonjak girang tak terhingga. Satu hari sebelum keberangkatan, Sasuke bermalam di tempat Itachi, Itaru sangat excited bahkan ia tidur bersama Sasuke karena takut ditinggal. Keesokan harinya, mereka bangun lebih awal dan hendak berangkat sebelum Kenji bangun, tapi tanpa diduga bocah imut itu sudah bersinar pagi-pagi buta. Kenji tahu akan rencana kepergian sang kakak dan anak itu merengek minta ikut. Tidak ada pilihan lain, Sasuke pun berakhir mengajak kedua keponakannya, bagaimana tega ia melihat Kenji berliang air mata di sudut kamar? kasihan walau sangat menggemaskan.
.
.
Di dalam apartemen, Sasori sibuk membongkar isi lemarinya, tidak mengerti kemana semua boxer miliknya pergi, ingat bahwa boxer kesayangan yang bertuliskan ROCK di tengahnya itu juga tersimpan di dalam lemari. Tapi kenapa tersisa tiga helai boxer? kemana yang lainnya?
From Sasuke-san : kami dalam perjalanan.
"Sakura..." tiba-tiba Sasori membuka pintu kamar dan Sakura yang tengah membaca pesan Sasuke pun tersentak
"Kak, kau mengagetkan!"
"Apa kau tau kemana boxer-boxer milikku?"
Sejenak Sakura berpikir, "Oh, hehe..." ia pun tersenyum, "Aku belum sempat mencucinya."
"Kau memakai boxerku?" Sasori menautkan alisnya tinggi-tinggi. "Boxer yang bertuliskan rock, juga belum kau cuci?"
"Aa... itu..." Sakura bingung menjelaskan bahwa boxer bertuliskan ROCK itu sudah tamat. Dulu Sakura mengguntingnya saat Naruto melilitkan boxer itu di kepala Itaru. "Aku tidak sengaja mengosongkannya saat kusetrika." Sakura berbohong sambil menampakkan deretan giginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCIDENTALLY IN LOVE
Fanfiction(FANFICTION) Segala sesuatu berubah ketika Sakura memulai kehidupan barunya di Konoha, ia berkerja di perusahaan animasi terbesar di jepang. Gadis itu takut jatuh cinta, meskipun ia menghindar, cinta akan tetap menjemputnya. All Rights Reserved Sto...