Berdiri di bawah cerahnya langit biru. Kulit Sakura bercahaya ketika mentari menyinarinya tepat di tengah padang rumput yang menari lembut oleh angin silir spoi-spoi. Emerald Sakura memandang lurus ke depan, menangkap indahnya ladang bunga Daisy yang berkilau menandingi pesona mahkota merah mudanya.Kemudian seorang pria datang menghampiri. Ketika Sakura menoleh, ia mendapati Utakata berdiri di sampingnya dengan tatapan lembut. Pria itu bergerak menggenggam tangan Sakura, perlahan dan semakin erat. Utakata tersenyum, menyentuh hati Sakura yang rapuh.
"Sakura..."
Suara itu menusuk relung hati, bibir Utakata bergerak mengucapkan sesuatu. Sakura terus memandang pria itu hingga suasana sekejap membisu, mendadak ia tak dapat mendengar apapun. Sosok Utakata perlahan menjauh seiring rerumputan hijau yang berubah menjadi tumpukan daun muple kering, membentuk hamparan oranye musim gugur. Sakura berlari, kakinya sulit bergerak cepat, nafasnya memburu oksigen saat mengejar sosok Utakata. Jauh, pria itu semakin jauh.
"Uta..!" Sakura mencoba bersuara.
Sesaat kemudian suara kuda terdengar, hentakan kakinya menghujam tanah cukup keras. Sakura berhenti berlari dan menoleh ke belakang. Tampak seorang pria tengah menunggang kuda jantan perkasa, sosoknya tampak semakin jelas ketika Sakura mendekat. Silau. Emerald Sakura menyipit saat menentang sinar matahari, ia melihat sepasang onyx kelam menatap tajam ke arahnya.
"Sasuke?"
Pria itu membawa seikat mawar merah, tersenyum samar sambil menyodorkan mawar itu untuk Sakura. Sasuke tidak mengucapkan sepatah katapun. Sakura mengulurkan tangan, meraih bunga itu namun tiba-tiba saja seikat mawar di tangan sasuke berubah menjadi pemukul kayu raksasa dan siap menghantam.
BUUKKK!
Kepala si pinky terbentur lantai karpet cukup keras, gadis itu tersentak dan bangun, baru saja ia terguling dari ranjang. Mata Sakura menyipit, menerawang ke setiap sudut ruangan sambil mengusap kepala yang seketika nyut-nyutan. Mengumpulkan nyawa beberapa detik, sampai ia melihat sosok Sasuke tidur lelap di atas ranjang, tepatnya di sampingnya. Sadar bahwa mereka masih berada di dalam kamar hotel yang sama.
Perlahan Sakura bangkit, tangannya menumpu pada ujung ranjang, ia bergerak naik ke atas lalu terbaring di sisi Sasuke, memandang kepolosan wajah pria itu saat terlelap. Mata, hidung, bibir dan rambut Sasuke menjadi kesatuan yang memancarkan pesona indah dari seorang pria berparas tampan. Ada dua pasang onyx tajam di balik kelopak mata yang tertutup itu. Sakura tidak mengharapkan mata itu terbuka, perlahan ia pun menyentuh pipi Sasuke, mengusapnya lembut sampai ujung jarinya berhenti pada bibir tipis yang mengatup rapat. Mata Sakura terpaku, ingin rasanya memiliki bibir itu, bibir lembut yang membuatnya ingin merasakan sekali lagi sensasi melayang bebas, bibir yang bisa membuat dunia berhenti berputar.
Sakura perlahan mendekatkan wajahnya, "hei.., bolehkan aku menciummu?" bisiknya.
Perlahan ia menempelkan bibirnya pada bibir Sasuke, matanya terpejam, merasakan lembutnya kulit bibir mereka saat bersentuhan. Sakura terbuai, merasakan rotasi bumi perlahan berhenti ketika tiba-tiba Sasuke menyambut ciumannya. Terbuai. Tangan Sakura bergerak menyisir di antara rambut pria itu. Bibir mereka saling memaut lembut, lidah Sasuke menyelinap bersama cengkraman Sakura yang kian menguat. Lidah yang kasar dan panjang mengoyak dalam mulutnya. Panas. bibir Sasuke terasa lengket, ini aneh..., Sasuke semakin liar. Sakura langsung membuka mata, demi dewi Kaguya..., sosok Sasuke sudah berubah menjadi Gamakichi.
"HAH!"
Si pinky terperanjat bangun, ia memburu oksigen sambil mengedarkan pandangan ke penjuru kamar hotel. Mimpi sialan. Sangat aneh. Ia melihat Sasuke tengah tidur di sofa menghadap ranjang, pria itu masih lengkap mengenakan setelan celana hitam dan kemeja putih, jasnya tergeletak di ujung sofa dan sepatunya ditaruh di sisi kaki meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCIDENTALLY IN LOVE
Fanfiction(FANFICTION) Segala sesuatu berubah ketika Sakura memulai kehidupan barunya di Konoha, ia berkerja di perusahaan animasi terbesar di jepang. Gadis itu takut jatuh cinta, meskipun ia menghindar, cinta akan tetap menjemputnya. All Rights Reserved Sto...