"Sakura-chan..., Sakula-chan..."Itaru dan Kenji membangunkan peri merah muda tak sadarkan diri di atas ranjang kamar tamu kediaman Uchiha. Dua bocah itu menggoyang-goyang lengan Sakura namun tampaknya si Pinky sedang pingsan. Bagaimana tidak? gadis itu baru bisa terlelap pukul tiga pagi, dua jam setelah Sasuke meninggalkan kamar itu semalam.
"Saku.. Saku-chan..." tangan mungil Kenji menyentuh kedua pipi Sakura.
Itaru mengambil alih posisi tangan adiknya, lalu menekan pipi Sakura sampai mengerucut seperti ikan fugu. Sasuke yang bersandar di kusen pintu hanya memandang kegiatan mereka dalam diam, membangunkan Sakura butuh usaha dan ia memberi kesempatan keponakannya untuk mencoba.
"Kenapa dia tidak bangun? apa dia masih hidup?" tanya Itaru ketika sang paman mendekat. Sasuke naik ke atas ranjang dan duduk di samping Sakura, memandang sekejap lalu perlahan menepuk pipi gadis itu.
"Jika paman Sasu menciumnya apakah Sakula-chan bisa hidup lagi?" Kenji..., Sakura bukanlah Show White. Tidak ada Snow White yang tidur salah kaprah seperti itu sayang...
"Kenji, Itaru, tutup mata kalian." pinta Sasuke. Apa kau akan mencium Sakura?
"Apa yang ingin paman lakukan?" tanya Itaru.
"Membangunkan Sakura. Tutup mata kalian." mengikuti perintah sang paman, Itaru dan Kenji menutup mata, mereka sedikit mengintip dan Sasuke spontan menghentikan pergerakan tangannya. "Kalau mengintip, Sakura tidak akan bangun." ucapnya, kedua anak itu pun tutup mata rapat-rapat.
Mengambil ancang-ancang, Sasuke menganggkat tangan di atas wajah Sakura, memposisikan jemarinya siap menyentil tepat di tengah kening lebar si Pinky. Lalu..., dengan sekali hentakan,
TAAK!
"Hah!"
DAK!
Sakura terperanjat dan membentur kening Sasuke. Itaru dan Kenji langsung membuka mata mereka, mendapati Sasuke maupun Sakura merintih sambil menekan jidad masing-masing.
"Apa yang terjadi?" wajah Itaru bingung seperti Kenji.
"Apa yang kau lakukan?" si pinky tak menyangka dapat kejutan pagi-pagi.
"Bangun." Sasuke langsung turun dari ranjang, ia berjalan keluar dengan jidad merahnya. Membangunkan snow white bukan ide bagus kan Sasuke?
"Ah.., ohayo... Itaru-kun..,Kenji-kun.." sapa Sakura, menyadari keberaan dua junior Uchiha yang masih bengong di sampingnya.
.
.
"Tak kusangka kau bermalam disini Sakura-chan. Kami sudah terlelap waktu kau datang." kata Konan. Saat ini mereka tengah sarapan pagi bersama. Sakura cukup gugup, makan pagi di kediaman Uchiha auranya begitu berbeda, apalagi ada sosok Itachi yang duduk tenang di ujung meja sana.
"Sekretaris Sasuke menjemputku saat aku pulang lembur semalam." Sakura melirik yang bersangkutan, Sasuke duduk di sampingnya, jantung sedikit berdegup kencang saat mengingat apa yang dilakukan pria itu tadi malam.
"Lembur?" tanya Itachi.
Sakura langsung duduk tegak, "I-iya, Itachi-san." menjawab pertanyaan seolah Itachi komandan perang.
Konan menghela nafas, "Kalau tau begitu, kita bisa ngobrol semalam."
Sakura tersenyum, "Maaf Konan-san, mungkin lain kali." cukup percaya diri. Lain kali? memangnya ada lain kali?
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCIDENTALLY IN LOVE
Fanfiction(FANFICTION) Segala sesuatu berubah ketika Sakura memulai kehidupan barunya di Konoha, ia berkerja di perusahaan animasi terbesar di jepang. Gadis itu takut jatuh cinta, meskipun ia menghindar, cinta akan tetap menjemputnya. All Rights Reserved Sto...