"Hei, apa kau sudah dengar kabar bahwa studio akan mengurangi tenaga kerja?"Hari tidak selalu cerah dan sesuatu tidak selalu berjalan baik. Sebuah rumor beredar di penjuru studio Gamabunta dan menjadi perbincangan hangat pagi ini. Darimana desas-desus tersebut berasal? tanyakan saja pada dinding-dinding bangunan, mereka bertelinga, memantulkan sebuah kabar yang tersalur dari mulut ke mulut pegawai, yang mengalami penambahan di setiap kalimatnya hingga beredar berita yang belum pasti akan kebenarannya. Kabar itu sampai ke telinga Sakura ketika ia dan Naruto berada di kafetaria, terlontar dari mulut pegawai yang tengah menunggu pesanan di depan meja pelayanan. Serempak Sakura dan Naruto saling melihat.
"Ya, aku juga mendengarnya..." kata salah satu pegawai yang tengah berbincang itu. "Bisa jadi pengurangan pegawai banyak ditujukan untuk unit 2D, karena proyek film kita hampir jadi."
"Siapa bilang? unit 3D juga beresiko tinggi. Proyek mereka baru saja selesai, tidak begitu banyak pekerjaan saat ini, maksudku belum terlalu sibuk menggarap film baru mereka."
"Hei, kalian dengar kabar darimana?" Naruto masuk ke dalam obrolan dua pegawai pria itu, dilihat dari ID card-nya, keduanya berasal dari unit 2D. Sakura ikut menyimak sambil menunggu pesanannya.
"Kau belum dengar? Gamabunta akan melepas tiga saham, belum diketahui siapa yang akan membelinya." ucap salah satu dari mereka, di saat bersamaan Izumo dan Genma datang membawa minuman.
"Dua green tea-latte..." Izumo menyodorkan pesanan Naruto dan Sakura.
"Pagi yang cerah tapi tidak terlalu cerah." Sakura mengucapkan kata magic yang boros tapi Izumo terima-terima saja. Naruto masih mengobrol dengan dua pegawai itu ditambah Genma yang sekarang ikut menyimak.
"Ah, ya.." perhatian Naruto terinterupsi saat Sakura menepuk bahunya, ia berbalik lalu mengambil minuman setelah mengucapkan kata magic asal-asalan. "Perdamaian." Keduanya lalu pergi dari kafetaria.
"Apa Sasuke pernah menyinggung masalah studio padamu?" tanya Naruto di saat mereka berjalan menuju gedung unit 2D.
"Aku baru mendengar kabar itu." jawab Sakura, "Sasuke tidak pernah menceritakan masalah pekerjaan atau sejenisnya padaku. Menurutmu apa yang terjadi antara pemegang saham Gamabunta?"
"Entahlah." Naruto mengedikkan bahu, wajahnya seperti sedang memikirkan sesuatu.
.
.
Sebagian artist sudah berdatangan ketika Sakura tiba di ruang background 2D, beberapa dari mereka tengah mengobrol di meja kerja Kiba. Sakura berjalan menuju mejanya sendiri sambil membatin bahwa rekan-rekannya itu pasti sedang membicarakan isu studio.
"Pagi."
Salam Sakura pada Konohamaru, salah satu dari mereka yang sedang mengobrol pun menoleh ke arah Sakura.
"Ah, pagi Pinky." Konohamaru tengah serius mencari berita di mesin pencarian Google. Sakura penasaran setelah melihat kata kunci yang ditulis pemuda itu, ia pun menarik kursi kerjanya mendekat dan duduk di sebelah Konohamaru. "Kau pasti sudah dengar beritanya dari Sasuke."
"Belum." Sakura menggeleng. "Aku juga baru tahu." perhatian Sakura fokus ke layar monitor. "Ah itu!" ia menuding berita yang masuk salah satu hot news situs di internet. Di saat bersamaan Obito dan beberapa artist lain berdatangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCIDENTALLY IN LOVE
Fanfiction(FANFICTION) Segala sesuatu berubah ketika Sakura memulai kehidupan barunya di Konoha, ia berkerja di perusahaan animasi terbesar di jepang. Gadis itu takut jatuh cinta, meskipun ia menghindar, cinta akan tetap menjemputnya. All Rights Reserved Sto...