"Pinky, jam pulang masih sepuluh menit lagi." kata Konohamaru, melihat Sakura berkemas lebih cepat sementara artist lain masih di depan komputer bersama etos kerja yang kian menipis. "Kau mau kemana?""Tentu saja menjemput sang kekasih..." goda Obito, suaranya menarik perhatian beberapa artist yang mendengarnya. Sakura malas menjawab, berkemas lebih cepat lebih baik.
"Wah... apa ini? belum jam pulang sudah main kabur saja, tahan sedikit lah pinky...." Konohamaru memicu serangan bully, Sakura tahu mustahil baginya keluar ruangan tanpa digoda teman-temannya.
"Sudah official guys.., tidak perlu backstreet lagi..." dan Tenten memulainya.
"Jangan terlalu pamer kemesraan pinky..." sahut Kiba, "Ingat..., api cemburu orang-orang yang susah move on itu ber-ba-ha-ya..." dan para artist pun terkekeh, melontarkan sahutan yang tidak ada putusnya.
Sakura lalu berdiri, "Maaf, aku sibuk, sampai jumpa untuk kalian para jomblo." ia melakukan gaya kiss bye sambil beranjak, serentak sorakan tertuju padanya. Konohamaru sampai membanting pen draw-nya ke atas meja.
"Ino, kita bertemu di parkiran basement..." pesan Sakura sebelum keluar ruangan.
"Baiklah.." Ino tersenyum, "Jangan keasikan di ruang CEO, bisa menimbulkan fitnah..."
Sakura hanya memutar bola mata dan pergi. Ia tiba di ruangan Sasuke tepat saat jam kerja berakhir. Para pegawai masih belum menyebar jadi aman saat memasuki ruangan pria itu. Sasuke menyambutnya dari meja kerja, wajahnya berubah sedikit rileks saat melihat kekasihnya datang.
"Selamat sore tuan Uchiha." Sakura menghampiri dengan senyuman. Sasuke pun menyandarkan punggung dan memandang si pinky yang berhenti di seberang meja. "Masih banyak pekerjaan?" Sakura menunjuk tumpukan berkas di dekat Sasuke.
"Aa, seperti yang kau liat, mau bantu meringankan beban?" tanya pria itu.
Sakura mengangkat kedua tangannya, "Senang bisa membantu anda, tapi Ino dan Tenten sudah menungguku di parkiran.." sejenak mereka saling memandang,
"Sayang sekali..." dan Sasuke menjauhkan punggung dari sandaran, mengambil sesuatu di atas meja lalu menyodorkannya untuk Sakura.
"Wah! sudah jadi..." Sakura antusias. Buku passpor untuk keberangkatannya ke Los Angeles. Tadi pagi ia mengurus benda itu bersama Jugo. Sakura membuka dan melihat foto dirinya, ekspresi sedikit kecewa saat mendapati hasil jepretan kantor imigrasi yang kurang profesional. Sudahlah, hal itu sudah menjadi problema kebanyakan orang... terima saja, hasil yang terlalu bagus malah bisa dicurigai di bandara.
"Pulang jam berapa?" tanya Sasuke.
Sakura mengedikkan bahu, "Tergantung berapa lama kami asik di dalam butik." ia tersenyum, "Ada rencana ke apartemenku?"
"Sepertinya, kalian akan lama menghabiskan waktu." kata Sasuke, wajahnya sudah kembali datar, tapi tetap tampan.
"Ya.., sepertinya memang begitu." sejenak Sakura terdiam, "Kau..., mau aku pulang cepat?" gadis itu menawarkan diri. Siapa tahu bahwa sebenarnya Sasuke berniat ke apartemennya tapi dibatalkan karena Sakura pamitan pergi bersama Ino dan Tenten. Percaya diri sekali, kau pikir Sasuke tidak ada acara lain?
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCIDENTALLY IN LOVE
Fanfiction(FANFICTION) Segala sesuatu berubah ketika Sakura memulai kehidupan barunya di Konoha, ia berkerja di perusahaan animasi terbesar di jepang. Gadis itu takut jatuh cinta, meskipun ia menghindar, cinta akan tetap menjemputnya. All Rights Reserved Sto...