"Ino, jam berapa sport center buka kelas yoga?" Sakura menghampiri meja kerja Ino sebelum beranjak pulang."Emm?" sekejap Ino melirik, ia tengah memoles bibirnya dengan lip cream warna wild carnation. Entahlah..., sekarang nama warna lipstick semakin aneh.
"Kelas Yoga buka setengah enam pagi." Ino
memasukkan lip cream miliknya ke dalam tas lalu bersiap-siap. "Kau mau datang?""Kurasa begitu." jawab Sakura sembari memandang koleksi bolpoin Ino yang bentuknya aneh-aneh, ada daun locang, seledri, bunga...
"Ok, semuanya! sampai ketemu besok!" suara Obito terdengar nyaring saat meninggalkan meja kerja bersama Konohamaru.
"Sampai jumpa Pinky..., hati-hati di jalan." pria itu menepuk pundak Sakura. "Cinta ada dimana-mana, pastikan matamu bekerja baik."
Sakura langsung melempar salah satu bolpoin Ino ke arah pria itu, spontan Obito berlari keluar pintu diikuti Konohamaru. Dasar kenak-kanakan.
"Ino, bisakah aku menukar meja kerjaku? terserah dengan siapa saja asalkan jauh dari duo moron itu."
"Tidak bisa." Ino beranjak dari meja kerjanya.
"Kenapa tidak bisa?"
"Karena itu hanya akan menambah pekerjaan IT."
Jidad Sakura langsunh mengkerut takkala ia harus menerima kenyataan yang menyebalkan itu.
"Bagaimana jika menukar meja kerja mereka dengan meja Mr. Smitty?" Tenten menghampiri sambil menggerakkan kedua alisnya naik turun. Ino tersenyum sedangkan Sakura acuh sambil keluar ruangan.
"Ino, kita mampir ke Supermarket?" tanya Tenten. Mereka berjalan menelusuri taman.
"Ok, aku kehabisan bahan makanan."
Tiba-tiba Sakura menepuk jidadnya.
"Ada apa?" tanya Ino.
"Aku lupa Naruto, rencana aku dan dia mau belanja." Sakura mengeluarkan ponselnya, menatap icon batrei yang begoyang-goyang gemulai menuju daya sepuluh persen. Batalkan niat. Sakura memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku jaket. Ada felling bahwa Naruto dan Hinata mungkin akan meluruskan kegalauan mereka malam ini. Lebih baik jangan diganggu.
"Aku ikut kalian saja." Sakura melanjutkan langkahnya.
"Sebenarnya apa hubunganmu dengan Naruto? kalian sangat akrab." tanya Ino.
"Dia...," Sakura bingung menjelaskan, "Keluarga."
"Sepupu?"
"Bisa dibilang begitu."
"Apa mr. Smitty tau hal itu?" tanya Tenten.
"Dia tidak ada hubungannya." Shannaro... Sasuke lagi.
"Ya.., siapa tau dia akan salah..." Tenten menghentikan kalimatnya saat tiba-tiba Ino berhenti. Bola mata wanita itu mengikuti sesuatu yang bergerak. Tenten dan Sakura mengarah pada pandangan Ino, melihat Sasuke tengah berjalan santai bersama Ayame di teras gedung utama.
"Itu Ayame Masayo." kata Ino. Sakura ingin menanyakan siapa wanita itu sebenarnya tapi dia gengsi.
"Siapa dia?" Ok, ternyata Sakura tidak gengsi.
"Kau tidak tau Ayame Masayo? dia pendatang baru, penyanyi yang sedang naik daun. Ada berapa chanel TV yang kau punya?" sindiran yang bagus Tenten.
"Kudengar Ayame akan menyanyikan salah satu soundtrack Greenoch." terang Ino.
Mereka terus memandang ke arah Sasuke dan Ayame. Akrab sekali ya? lihat lah ketika Ayame menyentuh lengan Sasuke sambil berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCIDENTALLY IN LOVE
Fanfic(FANFICTION) Segala sesuatu berubah ketika Sakura memulai kehidupan barunya di Konoha, ia berkerja di perusahaan animasi terbesar di jepang. Gadis itu takut jatuh cinta, meskipun ia menghindar, cinta akan tetap menjemputnya. All Rights Reserved Sto...