Choice

23.5K 1.6K 612
                                    


"Okasaaaaaaaaaan...!"

Konan menyambut kedatangan Itaru dan Kenji di rumah mereka, "Oh! jagoanku..." ia diberi pelukan hangat kedua putranya, dilengkapi ciuman di pipi secara bergantian. "Bagaimana liburan kalian? pasti sangat menyenangkan..."

"Aku bertemu astronot Sasori!" Itaru bercerita penuh semangat. "Lalu-lalu, kami main seluncur es!"

"Seluncul es..!" Kenji tidak kalah menggebu-gebu.

"Aku juga memotong kayu bakar bersama paman Sasuke!" tambah Itaru.

Kenji pun melonjak-lonjak, "Aku potong kayu belcama Gaala-niichan!"

"Aku juga membakar kayu bersamanya!" sahut Itaru.

Keduanya mengoceh tanpa jeda, Konan pun antusias mendengarnya. Sasuke menghampiri mereka, ia memasuki ruang keluarga sambil memandang keceriaan Kenji dan juga Itaru. Menempuh jarak dari desa Ame di pagi hari dan tiba di Konoha menjelang siang. Sasuke tampak lelah, kondisi tubuhnya belum sepenuhnya membaik, selama perjalanan ia tidur di dalam mobil Naruto, cukup mengherankan melihat stamina kedua keponakannya yang masih tersisa.

"Baiklah sayang, kita akan lanjutkan cerita seru ini setelah kalian membersihkan badan, lalu kita istirahat..." Konan menggiring anak-anaknya. Itaru dan Kenji langsung balapan lari menuju kamar mereka bersama nona pengasuh.

Konan mendekati adik iparnya, "Sasuke-kun, istirahatlah dulu. Kau tampak lelah."

"Sasuke." Disaat bersamaan Itachi muncul.

"Terimakasih untuk liburannya paman, sudah lama aku dan Itachi jarang berkencan." Konan tersenyum sambil mengusap punggung Sasuke, "Kutinggal dulu ya..." ia pun beranjak. Melangkah menuju sofa, Sasuke menghampiri Itachi dan menghempaskan tubuh di sebelahnya.

"Terlalu lelah untuk seseorang yang usai pergi berlibur." sindir sang kakak. Sasuke menyandarkan kepala lalu mengurut pelipis mata. "Tampaknya Itaru senang menemui kakak Sakura. Apa dia juga menyambutmu?" iseng bertanya, diam-diam Itachi juga mengikuti perkembangan kisah romansa adiknya, pastinya melalui Konan.

"Aa.." sesaat ada sedikit senyum samar di wajah Sasuke, tidak bisa terlihat oleh mata telanjang tapi yakinlah pria itu memang tersenyum samar.

"Terjadi sesuatu yang menarik?" Itachi dapat merasakannya.

Sejenak Sasuke terdiam, "Begitulah..." ia pun bangkit dari sofa.

Mengetahui sifat adiknya, Itachi hanya membatin dan tidak menanyakan lebih lanjut, "Istirahatlah di sini." katanya,

"Hn." dan Sasuke meninggalkan ruang keluarga.

"Sasuke." panggil Itachi. Sejenak adiknya berhenti dan menoleh. Itachi lalu mendekatinya. "Ada yang ingin kubicarakan padamu, beritahu aku jika konsentrasimu sudah tidak terpecah belah." ia tersenyum tipis, menepuk bahu Sasuke dan meninggalkan ruangan terlebih dulu.

.

.

Gaara menuju dapur setelah lima belas menit dirinya tiba di apartemen, pria itu mengambil sebotol bir dari lemari es lalu menuangkannya ke dalam gelas tangkai. Kemudian ia menuju ruang tengah, mengambil sekali tegukan lalu meletakkan gelasnya di atas meja. Gaara merebahkan tubuhnya di sofa, satu tangannya menyilang ke atas kepala menutupi kedua mata. Pikirannya melayang, mengulang kembali serangkaian moment akhir tahun di rumah paman Hashirama. Banyak kejadian yang berkesan di sana, tak luput juga saat kejadian di telaga. Gaara tersenyum tipis,  tersirat apa yang tengah ia rasakan saat ini.

ACCIDENTALLY IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang