Love risk

24.2K 1.7K 361
                                    


"Astaga, cuaca semakin dingin saja."  kata salah satu artist background sambil merapikan meja kerjanya.

"Musim dingin sudah tiba." sahut artist lain yang berdiri di dekatnya. Jam pulang tiba, para artist bergegas meninggalkan ruangan satu per satu.

"Pinky ayo." Naruto muncul menjemput Sakura.

"Tunggu, sebentar." gadis itu menutup jendela Photoshop-nya lalu bersiap-siap.

"Sakura kami duluan.." Ino dan Tenten melambaikan tangan, mereka berdua mau memburu bazar akhir tahun di mall.

"Oi Obito..." Naruto berdiri di samping meja Sakura, "Kemarin aku melihatmu di pusat pernak-pernik. Aku memanggilmu tapi kau tidak dengar."

"Souka, aku tidak melihatmu." kata Obito sembari mematikan komputernya.

"Kau beli apa di sana? sesuatu untuk Rin?"

"Ya begitulah..."

"Cukup mengejutkan melihatmu ada di toko pernak-pernik wanita."

"Jangankan toko pernak-pernik.." Obito meraih tas lalu berdiri, "Tidak heran jika suatu saat nanti aku masuk ke salon wanita." ia menepuk bahu Naruto, menegaskan takdir para pria.

"Kau benar..." Naruto tersenyum miris.

"Pinky ada yang menitipkan ini untukmu." Obito memberikan satu amplop undangan bergambar poster film Greenoch. "Jangan terlalu dipikirkan... dia cuma sedang sibuk, kau akan melihatnya lagi." wajah Obito tersirat godaan.

Namun yang digoda tak mengerti maksudnya. Sakura melihat sampul undangan itu baik-baik dan terkejut, begitupula Naruto yang juga ikut membatin. "Obito... darimana kau mendapatkan ini?"

"Dari mana saja..." Obito tersenyum lalu menghampiri Konohamaru. Sakura memandang pria itu sekejap lalu membuka dan membaca isi undangan.

"Kohamaru, aku main ke tempatmu, buatkan aku omelet." perintah Obito.

"Kenapa kau selalu menyuruhku, sesekali buatkan untukku."

"Kau harus baik pada yang lebih tua." rangkul Obito sambil menggiring Konohamaru keluar ruangan. Konohamaru hanya mendengus lalu menggerutu tak jelas. Di ruangan background 2D dialah lah yang paling muda, umurnya baru menginjak sembilan belas tahun, beda enam tahun dari Obito. Sebelum ada Sakura, konohamaru lah yang paling sering di-bully di kalangan artist background 2D, terutama oleh Obito.

"Bukannya undangan gala premiere terbatas hanya sampai koordinator dan leader artist di setiap divisi produksi?" tanya Sakura ketika ia dan Naruto berjalan keluar gedung 2D.

"Kau benar, sepertinya hanya kau artist reguler yang diundang."

"Menurutmu dari mana Obito mendapatkan undangan ini?"

"Entahlah, tinggal datang saja kan?"

"Benar juga." Sakura malas berpikir, terserah undangan itu datang dari mana. Lagi pula siapa yang mau menolak keberuntungan ini? menonton pemutaran perdana film Greenoch cuma-cuma seperti dapat kupon wisata.

"Hinata tidak pulang bersama kita?" tanya Sakura kemudian.

"Hinata dijemput supirnya, ada acara keluarga malam ini." jawab Naruto dengan pandangan lurus ke depan. "Aku tidak melihat Gaara akhir-akhir ini." ia melirik Sakura. "Biasanya dia mengajakmu pulang bersama."

Oh sudah sedekat itu rupanya...

"Gaara-san sedang tur kota untuk promosi Greenoch, kudengar mereka membuat tim untuk live demo di acara Screening."

ACCIDENTALLY IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang