Ingin ku lupakan semua tentang dirimu
Namun bayangmu slalu ada dalam setiap langkahku
— Caramel, Jauh.***
Author POV
"Kamu yakin jadi ke Jogja sayang?" Tanya Maya.
Darrell memutar bola matanya lelah, "Ma, mama udah mengajukan pertanyaan yang sama hampir 100 kali, dan mama tau jawaban Cello."
"Tapi nak —"
Perkataan Maya di potong oleh Darrell, "Kenapa dari sekian banyak pertanyaan yang ada, mama malah ngajuin pertanyaan itu? Kan mama bisa tanya, kamu kos dimana nak? Atau kamu disana udah ada teman belum? Atau apalah asal jangan pertanyaan yang mama sendiri udah tau jawabannya." Dia masih fokus memasukkan bajunya ke dalam koper.
"Mama cuma nggak mau jauh dari kamu, mama nggak mau tinggal disini sendirian." Jurus yang ampuh, terbukti sekarang Darrell mulai menghentikan aktivitasnya dan menatap wajah Maya dalam.
"Ma, Cello kesana bukan buat main-main, Cello ke Jogja buat kejar cita-cita Cello." Ujar Darrell memberi pengertian.
"Tapi nak —"
"Aku cuma butuh restu dari mama, doain biar semuanya lancar, biar Cello juga cepat pulang. Bisa kan ma?" Potong Darrell.
Dengan pasrah Maya mengangguk.
Sejurus kemudian senyum mulai terbit diwajah Darrell, "Nah gitu dong, mama nggak mau bantuin Cello beres-beres gitu?"
Belum sempat Maya menjawab, Alex tiba-tiba masuk kamar Darrell di ikuti Jack, "Tante duduk aja, biar kita yang bantuin Darrell."
Maya tersenyum, "Makasih Alex, Jack."
"Sama-sama tan."
***
Darrell, Jack, Alex dan Maya sudah berada di stasiun kereta. Tadinya Maya mengusulkan agar Darrell naik pesawat di Bandara Soekarno-Hatta, namun hal itu ditolak oleh Darrell, pasalnya Darrell benci tempat itu, tempat dimana dia harus melepas merpatinya, dan Darrell tidak mau menginjakkan kaki disana lagi.
"Gue pasti bakalan kangen lo Rel !" Ujar Alex sambil memeluk Darrell singkat.
Darrell hanya terkekeh.
"Gue juga bakalan kangen lo, usahain buat pulang kalau emang lo ada waktu." Kini giliran Jack yang memeluk Darrell.
"Siap ayah, bunda." Ujar Darrell masih dengan kekehannya.
"Tan, tuh anak tante suka manggil Alex dengan sebutan bunda." Adu Alex pada Maya.
"Biarin ma, si playboy tobat ini kalau nasehatin Cello kan lancar banget, ngalahin mama pokoknya." Ujar Darrell yang sudah berdiri di samping Maya.
Ya, sudah banyak yang berubah dari mereka setahun belakangan ini. Jangankan setahun, seminggu saja sudah bisa membuat seseorang berubah.
Jack masih jomblo, dia masih suka bercanda, namun kadar kedewasaannya semakin meningkat.
Alex pensiun dari dunia per-playboy-an. Kini dia jomblo dan berubah menjadi lebih cerewet, dia ingat betul saat dia marah-marah pada Darrell karena seminggu setelah kepergian Keyla ke Jerman, Darrell masih saja diam seperti mayat hidup, sejak itulah Darrell kerap memanggilnya bunda.
Keynan masih di Jerman dan belum ada tanda-tanda untuk pulang, kendati demikian, mereka tetap menjalin komunikasi via sosmed.
"Mama seneng kalian masih tetap sama-sama kayak gini. Jack, Alex jangan sungkan datang ke rumah ya, biar tante nggak kesepian." Pinta Maya tulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Move (Selesai)
Teen FictionAku tau badai pasti berlalu, tapi kau juga harus tau, akan ada kerusakan setelahnya - Darrell Cello Damarres. (Sequel Of Keyara)