Why do boys lie about love, and promise this time.
Why do boys, lie?
— Alicia Moffet, Why do boys lie.***
Author POV
Rachel tak henti-henti mengembangkan senyum terbaiknya. Seharian ini dia dibantu dengan sahabat-sahabatnya dan juga d'jabrix telah menghias tempat ini dengan sedemikian rupa.
Dia tak menyangka bahwa kerja kerasnya tak berujung sia, dia sangat yakin bahwa Darrell akan menyukai kejutan ini.
"Nak, kamu istirahat dulu gih, kamu pasti capekkan?" Tepukan dibahu Rachel dan juga suara itu membuat Rachel tersenyum senang, calon mertuanya begitu perhatian padanya, pikir gadis itu.
"Udah selesai kok tan, tinggal nunggu Kak Darrell dateng aja." Jawabnya sambil tersenyum.
"Yaudah masih ada setengah jam lagi buat istirahat, ayo duduk disana. Kita ngobrol bareng." Tunjuk Maya pada salah satu kursi.
Rachel mengangguk dan mulai mengikuti langkah Maya.
"Jadi kamu beneran suka sama anak tante?" Tanya Maya langsung.
Rachel terdiam canggung.
Maya tersenyum, "Tante dukung kok."
Perkataan itu membuat Rachel menoleh kearah Maya tak percaya. Ekspresi wajah Rachel membuat Maya tersenyum tulus.
Dan begitulah seterusnya, obrolan-obrolan ringan itu nyatanya berlanjut, meyakinkan Maya bahwa dia memang harus merelakan Keyla dan mulai menerima gadis didepannya itu.
Hingga ponsel Rachel berbunyi, menandakan sebuah pesan masuk disana.
"Tan, ayo kita nyalain lilinnya, kata Kak Rizal, Kak Darrell udah di bawah ini." Ajak Rachel.
Maya berdiri dan mengikuti langkah Rachel.
"Semuanya, Kak Darrell udah di bawah, sini kumpul." Seru Rachel membuat semua yang ada disana berkumpul ke arah Rachel.
Lilin sudah menyala, susah payah Rachel menyalakannya karena angin yang berhembus kencang di atas rooftop ini.
"Ini tante aja ya yang bawa." Rachel memberikan kue itu pada Maya.
Maya menggeleng, "Kamu aja nak."
"Tapi tan —"
"Nggak ada tapi-tapian, udah semuanya baris yuk, kita tunggu kedatangan Darrell." Perintah Maya yang membuat Luna, Gravil, Reno, Jack, Alex, Keynan dan juga Charlotte bergegas menempati posisi masing-masing.
Dan perlahan yang ditunggupun datang, Darrell lengkap dengan Keysha yang menggenggam erat tangan Darrell.
Reno tak lagi menatap Darrell, dia menoleh ke arah Rachel yang sudah menunjukkan ekspresi tak bersahabat.
Dan seketika itu pula jantung Rachel terasa dihantam batu besar, air matanya nyaris saja jatuh, badannya melemas dan nyaris saja ambruk jikalau tidak ada Reno yang merangkulnya. Perlahan senyum di wajah Rachel juga menghilang, ada perasaan yang dia sendiri tidak bisa jelaskan, nyaris sama ketika dia melihat postingan Daniel bersama perempuan lain, tetapi kali ini lebih sakit.
"Are you ok Chel?" Bisik Reno.
"Gue oke, tapi setelah acara tiup lilin, bawa gue pergi dari sini." Balas Rachel.
Reno mengangguk, "Tentu."
Gue nggak akan pernah biarin orang lain nyakitin lo lagi Chel, itu janji gue sama Kia dan sama diri gue sendiri, ujar Reno dalam hati yang membuat Reno mengepalkan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Move (Selesai)
Teen FictionAku tau badai pasti berlalu, tapi kau juga harus tau, akan ada kerusakan setelahnya - Darrell Cello Damarres. (Sequel Of Keyara)