19. Darrell

1.4K 105 0
                                    

I wish that I could wake up with amnesia
5SOS, amnesia.

***

Author POV

"Mau kemana lo jam segini udah rapi?" Tanya Jack yang masih terfokus pada roti di tangannya.

"Toko tanaman." Jawab Darrell sebelum meminum susu cokelatnya.

"Mau ngapain?" Kini giliran Alex yang bersua.

"Cari tanaman." Ujar Darrell sebelum berlalu.

"Kesambet apa tuh anak?" Tanya Alex pada Jack.

"Udah biarin aja, mending dia keluar daripada di rumah mulu galau nggak jelas." Ujar Jack acuh.

"Galau nggak jelas gimana? Jelas-jelas dia galauin Keyla." Balas Alex geram.

"Serah lo deh."

Satu jam kemudian ..

Darrell sudah pulang membawa dua buah pot ukuran sedang dengan tanaman pucuk merah.

"Sejak kapan lo suka pucuk merah?" Tanya Alex penasaran.

"Bukan gue, Keyla." Jawab Darrell tanpa menoleh karena dia masih fokus mengatur posisi pot yang dibawanya.

"Sampai kapan lo kaya gini?" Tanya Jack sedikit emosi.

"Sampai kapan? Sampai gue capek, mungkin?" Jawab Darrell seadanya.

"Serah lo !" Ujar Jack memilih untuk masuk ke rumah itu.

Alex memilih mengikuti langkah Jack, baginya sia-sia berdebat dengan Darrell, dia memang masih terpukul dengan kepergian Keyla, nanti ada saat yang tepat, waktu dimana dia akan bisa berdamai dengan keadaan.

Dan Darrell memilih untuk tetap terfokus pada tanamannya.

***

"Lo pada kapan balik Jakarta?" Tanya Darrell.

"Lo ngusir?" Balas Jack tak bersahabat.

"Kagak, lo pada nggak kuliah apa, betah banget disini."

"Yaelah, kan ada jatah cuti 3 kali, jadi kita bisa bolos 3 minggu." Kini Alex yang bersua.

"Gila lo? Kemarin Jack bilang nggak usah kuliah kalau nggak niat, buang-buang duit aja." Protes Darrell.

"Lo lupa kita sekolah di swasta? Masuknya nggak bareng lah sama lo." Jawab Jack.

"Yaudah gue kampus dulu." Ujar Darrell mengalah.

Jack melempar kunci pada Darrell, "Nih kunci mobil lo."

"Mobil gue?"

"Hmm."

Tanpa melakukan protes Darrell langsung keluar rumah, dan benar saja disana sudah ada mobil kesayangannya. Tanpa berpikir panjang lagi Darrell langsung tancap gas ke kampus.

Ada yang berbeda dengan tampilan dia hari ini, dia tidak lagi menjadi 'orang lain', dia benar-benar menjadi Darrell yang sebenarnya. Tidak ada kacamata dan baju yang dikancingkan hingga bagian atas.

Tidak ada lagi Cello yang selama ini tak terlihat, yang ada adalah seorang Darrell C Damarres.

Di mobil, Darrell mendial nomor Rizal, dan seperti biasa, Rizal memang selalu fast respon.

"Kampus?"

"Yoa."

"Tunggu gue di parkiran mobil."

Move (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang