48. Insiden

1K 72 0
                                    

Tak akan terganti setiap kenangan yang telah terukir,
Kan terekam indah dan melekat di hati.
— Samsons, Akhir Kisah Ini.

***

Author POV

Brakkk !!!

Dunia Rachel serasa berhenti berputar kala itu juga. Ini semua bukan karena tubuhnya telah jatuh tertabrak mobil yang baru saja melintas.

Melainkan karena dia baru saja membuka matanya dan menemukan tubuhnya yang tersungkur di tanah tepi jalan.

Lalu siapa yang tertabrak mobil tadi? Pikirnya.

"KAK TATA !"

Seruan itu membuat Rachel menoleh, mencari sumber suara yang tak jauh dari tempatnya jatuh.

Dan di depan matanya, dia melihat semuanya, seorang perempuan dengan kaca mata hitamnya dengan seorang pria yang sudah terkapar tak berdaya di pangkuannya.

Rachel meyakini laki-laki itu adalah orang yang mendorongnya, menyelamatkannya dari mobil asing tadi, mobil yang dia yakini telah dengan sengaja menabraknya.

"Kak Atta?" Rachel terbangun dari duduknya dan bergegas menghampiri kedua orang di depannya itu.

Sedang perempuan yang memakai kacamata hitam tadi terlihat mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Pa, dia kabur ! Kak Tata terluka parah pa, tolong tangkap dia, aku bawa Kak Tata ke rumah sakit sekarang juga."

Hanya itu yang dia ucapkan, dia menatap marah mobil yang baru saja menabrak kakaknya itu.

"Lihat aja, kali ini kalian nggak akan selamat dari hukuman !" Geram perempuan itu.

Sedang di dalam mobil, Keysha terlihat ketakutan bukan main. Dia menunggu kedatangan Nadine lalu mulai menancap gas dengan kecepatan penuh.

"Buruan Key !" Seru Nadine.

"Iya ini gue udah usahain." Ujar Keysha sedikit panik.

"Lo tenang aja, plat mobil ini udah gue palsuin, jadi polisi nggak akan nemuin kita." Jelas Nadine.

Keysha menoleh tak percaya, sepupunya ini memang sudah gila, dan dia menyesal telah ikut andil dalam permainan perempuan berbisa ini.

"Lo gila ! Gimana gue bisa tenang, gue bahkan nggak tau siapa yang barusan gue tabrak !" Ujar Keysha frustasi.

"Lo nggak usah mikir itu, oke?"

Keysha memilih diam, dia tak tau harus berbuat apa lagi, yang jelas dia sangat menyesal sekarang.

***

Rachel mendekati tubuh laki-laki yang dia yakini adalah Atta itu. Dia terduduk, dengan tangan bergetar, perlahan dia mulai menyentuh wajah laki-laki itu.

"Kak Atta?" Ujar Rachel tak percaya.

Belum dia mendapat jawaban yang melegakan hatinya, sebuah tangan kekar mulai mengangkat tubuh Atta menjauh dari Rachel.

"Kak Atva?"

Kali ini Rachel benar-benar dibuat bingung dengan apa yang ada di depannya. Kejadian ini, tabrakan ini, dan juga keluarga Gibson yang entah darimana asalnya muncul tiba-tiba di depannya. Dia tidak sedang berada di Jakarta atau bahkan di Jerman, dia ada di Jogja.

Seolah mengerti dengan kebingungan yang dialami Rachel, perempuan berkacamata hitam itu menarik tangan Rachel, mengajaknya masuk ke dalam mobil untuk selanjutnya menghantarkan Atta ke rumah sakit.

Move (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang