47. Hari yang Melelahkan

1.1K 72 3
                                    

And let them go, let them fly Holding back won't turn back time Believe me, I've tried
— Maroon 5, Beautiful Goodbye.

***

Author POV

"Mau kemana lo?"

"Rumah Rachel."

Nadine menatap saudaranya tak suka, "Mau ngapain lo kesana?"

"Minta maaf." Jawab Keysha seadanya.

Nadine mencekal tangan Keysha, "Nggak ! Lo nggak boleh kesana !" Cegahnya.

Keysha melepaskan cekalan Nadine, "Apaan sih Nad, gue mau minta maaf ke dia."

"Lo udah gila?"

"Lo yang gila !" Bentak Keysha pada sepupunya itu.

"Lo udah buat kesepakatan bareng gue Key, dan lo nggak bisa main batalin gini aja !" Balas Nadine.

"Oh ya? Kenapa gue nggak bisa batalin? Lagian nggak ada hitam di atas putih kan?" Tantang Keysha.

"Asal lo tau, gue di penjara gara-gara dia, gue menderita bertahun-tahun di dalam sel gara-gara ulah dia !" Ujar Nadine murka.

Keysha menatap Nadine tak percaya, "Lo di penjara? Bukannya selama ini lo di luar negeri?"

Nadine menggeleng, "Itu akal-akalan papa mama gue aja, mereka sembunyiin semua ini dari keluarga besar. Key .. Lo harus bantuin gue balesin dendam gue ke Rachel, dia nggak sebaik yang lo pikir."

Keysha menatap sepupunya dengan penuh selidik, "Dendam apa maksud lo?"

"Dia udah rebut pacar gue, dia bunuh kembaran dia sendiri dan di saat yang bersamaan, gue kebetulan lewat taman tempat dia bunuh kembarannya. Dia putar balikin fakta sampai polisi netapin gue sebagai tersangka."

"Lo serius?"

Nadine mengangguk, "Gue nggak mungkin bohong untuk hal kaya gini Key."

Keysha menarik napas dalam-dalam, "Oke, gue bantuin lo."

Dan sekali lagi, Keysha terjerumus dalam permainan licik Nadine.

Tunggu aja Chel, tunggu saat yang tepat buat gue habisin lo, sama kaya gue habisin kembaran lo waktu itu, batin Nadine tertawa puas.

***

"Rena, di depan Rachel, aku mau minta kamu buat balik ke aku lagi, kita mulai semuanya dari awal, kita bangun lagi rumah tangga yang pernah aku hancurin beberapa tahun yang lalu." Rendy menatap Renata penuh arti.

Pun begitu dengan Rachel yang tidak menyangka bahwa daddy-nya akan melakukan semua ini.

Sedang Renata masih berusaha menutupi keterkejutannya. Dia juga tak pernah membayangkan bahwa Rendy akan melakukan hal ini padanya.

"Jangan pernah meminta untuk kembali kalau anda saja masih suka main perempuan di belakang saya dan Rachel."

Rachel menatap sang mama dengan pandangan tak percaya.

"Dad —"

Rendy menggeleng, "Perempuan itu sekretaris daddy nak, percaya sama daddy."

"Percaya pada anda? Sudah berapa kali saya percaya pada anda dan sudah berapa kali anda menghancurkan kepercayaan saya?" Tanya Renata angkuh.

"Mom, semua orang berhak untuk kesempatan kedua." Sela Rachel.

"Tetapi tidak untuk kesalahan yang sama nak. Mommy nggak bisa." Renata berbalik, bergegas meninggalkan ruangan itu.

Move (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang