12. Cella Lagi

1.4K 108 4
                                    

Lama sudah ku pendam ini
Lama sudah ku makan hati menghadapimu
Armada, bebaskan diriku.

***

Author POV

Jogjakarta.

Darrell berlari menuju ruangan yang dimaksud Mika. Diabaikannya rasa lelah di badannya akibat perjalanan jauh yang baru saja ia tempuh. Tujuannya hanya satu, memastikan bahwa Cella dalam keadaan baik-baik saja.

Dia langsung membuka pintu kamar rawat Cella, begitu pintu terbuka, dia melihat Cella sedang tertawa bersama teman-temannya​. Ada rasa lega sekaligus menyesal, lega karena dia bisa memastikan bahwa Cella dalam keadaan baik-baik saja, menyesal karena tatapan maut Rani padanya.

Sebenarnya sebelum memutuskan untuk kembali ke Jogja, Rani telah mengirimkan pesan singkat padanya bahwa Cella baik-baik saja, bahkan Rani mati-matian menahan Darrell untuk tidak kembali ke Jogja.

Rani memang tau alasan dibalik kepergian Darrell ke Jerman karena dia memang salah satu tangan kanan Maya. Maya sempat menemuinya dan Rizal saat di Jogja dan menyerahkan masalah Cella pada keduanya.

"Eh Cello, sini, duduk sini !" Ujar Cella sumringah.

Mika memandang remeh Darrell, "Pacar apaan lo? Pacarnya masuk rumah sakit dari dua hari tapi baru muncul sekarang."

Cella memandang ganas Mika, "Cello, nggak usah didengerin ya omongan Mika, dia kalau ngomong suka gitu."

Darrell menarik kursi yang dimaksud Cella, "Nggak papa."

"Katanya kamu ke Jerman, kok ada disini?" Tanya Cella.

"Kemarin Mika telepon pakai nomor kamu, bilang kalau kamu kecelakaan dan yaudah aku balik." Jawab Darrell seadanya.

Cella melotot, "Lo ya Mik, udah gue bilang gue nggak papa, eh lo malah ngasih tau Cello, kasihan kan dia harus balik kesini."

Ya begitulah drama yang baru diperankan oleh Cella. Jelas-jelas kemarin dia yang merengek minta supaya Mika menghubungi Darrell agar Darrell balik kemari. Dan Cella semakin yakin bahwa Darrell bukanlah cowok kere.

"Emang lo yakin dia lagi di Jerman?" Balas Mika angkuh.

Cella kembali melotot, "Mika .."

Mika memutar bola mata jengah, "Oke gue diam."

"Nah berhubung udah ada Cello, gue balik ya Cel, adik gue udah marah-marah minta dibeliin hp yang ada mainan ular-ularannya nih." Pamit Keysha yang sedari tadi duduk di samping Rani.

Cella cemberut, "Kok balik sih?"

"Ya lo tau kan kalau adik gue ngamuk uang jajan gue dipotong?"

"Yaudah deh, hati-hati."

"Gue juga pamit ya Cel, gue mau nemenin mama gue nyalon nih." Ujar Mika.

"Nemenin mama lo apa lo nya yang mau nyalon Mik?" Tanya Cella malas.

Mika nyengir, "You know me so well beb."

Cella menghebuskan napas lelah, "Fine ! Hati-hati, jangan sampai kayak gue."

"Oke, gue sama Keysha balik dulu."

Rani memandang kepergian Mika dan Keysha, "Gue —"

Omongan Rani dipotong oleh Cella, "Apa? Mau balik juga? Gue disini sendirian dong?"

Drama ! Jelas-jelas lo sendiri yang nyuruh kita balik kalo ada Cello, gerutu Rani dalam hati.

"Kan ada Cello."

Move (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang