11. Bodoh

1.6K 120 14
                                    

I know, Love (I'm a sucker for that feeling)
A Rocket To The Moon, Like We Used To.

***

Darrell POV

Jakarta.

Kota ini lagi, rumah ini lagi, kamar ini lagi. Tempat dimana gue pertama kali meluk dia erat, dengan perasaan yang nggak bisa gue jabarin dengan kata-kata. Ada rasa takut luar biasa pas lihat hidung dia mulai ngeluarin darah segar tanpa henti, ada rasa khawatir yang luar biasa pas lihat wajah manisnya mulai memucat. Ya, kejadian dua tahun yang lalu.

Keyla, gue rindu.

Dia gadis yang luar biasa, itu menurut gue, dia yang selalu tersenyum tulus, bahkan saat dunia terasa nggak adil buat dia, dia masih aja tersenyum.

Dan dari dia gue belajar banyak hal tentang hidup. Salah satunya tentang mencintai tanpa syarat.

Gue masih ingat kala itu, saat gue ngajuin pertanyaan buat dia.

"Key, kamu lebih milih dicintai apa mencintai?"

Dia noleh ke arah gue lalu tersenyum, "Mencintai." Jawabnya mantap.

"Kenapa?"

"Karena dengan mencintai, kita akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk yang kita cintai, terus berbenah diri agar kita layak untuk dicintai balik, kalau kita milih buat dicintai, kita bakalan stuck di satu tempat aja, emang ada rasa kepuasan tersendiri sih saat ada orang lain yang mencintai kita, tapi itu bikin aku nggak berkembang kak."

Dan gue suka setiap kali dia menjawab pertanyaan dengan tersenyum, saat dia berbicara sedikit lebih panjang, logat Jawanya akan sedikit terlihat. Dan itu yang buat gue selalu rindu.

Banyak hal tentang dia yang masih tersimpan rapi dalam ingatan ini.

Semua orang suka Keyla, wanita itu selalu memiliki daya tarik tersendiri.

Besok gue bakal terbang ke Jerman bareng mama, gue harap bisa bertemu dia disana. Semoga.

***

Author POV

"Ma, Cello pergi dulu ya." Teriak Darrell dari tangga.

"Mau kemana nak? Kamu nggak capek?" Cemas Maya.

Darrell menggeleng, "Aku mau ke tempat Shena sama Olivia, Keyla bilang kalau aku ke Jakarta, aku wajib kunjungin mereka."

Maya nampak berpikir sebentar sebelum akhirnya memutuskan untuk mengiyakan permintaan Darrell, "Hati-hati, jangan ngebut."

"Aku disopirin sama Jack kok ma, tenang aja."

Maya bergegas menghampiri Darrell, "Jack kesini?"

Darrell mengangguk, "Jack sama Alex udah nunggu di depan."

"Suruh masuk dulu, mama kangen sama mereka." Ujar Maya antusias.

"Keburu siang ma, ntar Shena sama Olivia nya keburu tidur siang, nanti aja kalau pulang aku suruh mereka nginep, aku pamit ya ma. Assalamualaikum." Darrell mencium tangan Maya.

"Waalaikumsalam. Hati-hati." Ujar Maya sedikit berteriak.

"Ternyata kamu tidak benar-benar melupakan Keyla ya nak, semoga besok menjadi hari bahagiamu karena bisa bertemu langsung dengan Keyla, dan semoga dengan kedatangan kamu, Keyla bisa bangun dari komanya." Harap Maya begitu Darrell mulai menghilang dari balik pintu.

Move (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang