Tak sadarkah kau slama ini?
Bukan cuma hati yang kau sakiti, juga hidupku.
— Armada, Bebaskan Diriku.***
Author POV
"Gue heran ya sama lo Chel."
"Kenapa Char?"
"Kalau gue jadi elo, gue nggak akan pernah biarin orang yang gue suka jatuh ke pelukan orang yang salah."
"Kalau bahagianya dia bersama orang yang salah gimana?" Tanya Rachel lagi.
Charlotte menghembuskan napas lelah, "Lo tuh ya."
Rachel terkekeh, "Sejak tadi di kantin, gue udah nggak mau berurusan lagi sama yang namanya cinta Char, sakit."
"Terus lo nyerah gitu aja? Lo biarin wanita itu menang?" Ujar Charlotte tak habis pikir.
"Jodoh nggak kemana kan Char?"
"Iya, jodoh emang nggak kemana, tapi tikungan dimana-mana."
Rachel kembali menyenderkan bahunya ke tembok di belakangnya, "Gue cuma mau ngikutin arus aja, gue udah capek."
"Chel—"
"Seambisiusnya gue, gue nggak akan pernah ngerebut apa yang bukan atau belum saatnya jadi milik gue."
Charlotte terdiam, percuma berbicara dengan Rachel perihal masalah percintaan, gadis ini sepertinya sudah sangat lelah untuk mencoba mengejar cinta. Walau baru beberapa hari mengenal Rachel, Charlotte sudah memahami siapa sosok di depannya itu. Harapan dia hanya satu, happy ending.
"Gue toilet dulu yak." Pamit Rachel yang dihadiahi anggukan oleh Charlotte.
Rachel bergegas menuju toilet guna mencuci muka.
Tak sampai 10 menit, Rachel telah keluar dari kamar mandi. Namun matanya tak sengaja melihat sosok Keysha bersama seorang perempuan.
"Keysha? Kok gue kaya kenal cewek itu." Gumam Rachel begitu melihat wanita yang duduk membelakangi dirinya itu.
Akhirnya dengan rasa penasaran, dia berputar arah dengan cara mengendap-endap, mencoba melihat wajah perempuan yang sedang bersama Keysha tanpa sepengetahuan mantan temannya itu.
"Nadine?" Rachel mulai tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Kemudian dia menggeleng, "Nggak, pasti gue salah lihat."
Dengan gerakan cepat, Rachel bergegas menuju mejanya dan mengajak Charlotte pulang.
Apapun itu, Rachel berharap tidak akan ada sesuatu yang buruk terjadi padanya selepas ini.
***
Rachel merebahkan tubuhnya, pikirannya benar-benar kacau kali ini. Dia tidak siap jika ternyata perempuan yang dilihatnya tadi benar-benar Nadine.
Gue harus segera kasih tau Rizal, batinnya.
Tangannya tergerak mengambil ponselnya dan mulai menghubungi Rizal.
"Ya halo, kenapa Chel?"
"Ini Kak Rani ya? Rizal nya ada nggak kak? Gue mau ngomong penting nih."
"Oh iya bentar."
Rachel menunggu dengan harap-harap cemas, dia terus saja menggigit kukunya, berharap dengan bercerita pada Rizal tentang apa yang dia lihat tadi, bebannya akan sedikit berkurang.
"Ya, kenapa Chel?"
"Gue barusan lihat Nadine."
"Ha? Lo serius? Bisa aja lo salah lihat kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Move (Selesai)
Teen FictionAku tau badai pasti berlalu, tapi kau juga harus tau, akan ada kerusakan setelahnya - Darrell Cello Damarres. (Sequel Of Keyara)