You know, you gave me hope
But I've got to let go
— Shawn Mendes, Memories.***
Author POV
Tiga hari sudah Rachel dirawat, itu tandanya sudah tiga hari pula Daniel mati-matian untuk mencoba menarik perhatian Rachel.
Daniel mulai mengambil piring makan di nakas, "Makan yang banyak Chel, biar kamu cepet sembuh."
"Gue bosen deh tiduran disini terus." Adu Rachel.
"Mau makan di taman aja?" Tanya Daniel.
Sebuah ide yang cemerlang pikir Rachel, "Boleh."
"Yaudah, aku ambilin kursi roda dulu ya." Daniel bergegas meninggalkan Rachel.
"Kenapa lo baik banget sih Niel? Kenapa gue malah jatuh cinta sama orang lain? Dan kenapa kita beda?" Lirih Rachel menatap kepergian Daniel, setetes air mata kembali membasahi pipinya. Buru-buru dia menghapusnya sebelum ada orang lain yang mengetahui itu.
Rachel benci menangis, apalagi menangisi laki-laki yang dia cintai, sama dengan sahabatnya, Keyla. Pernah sekali dia menangis tersedu-sedu karena Rizal, dulu waktu dia masih SMP. Dan dengan santainya, Keyla datang menghampirinya lalu mulai memberi siraman rohani untuknya.
Flashback on
"Kenapa nangis?" Tanya Keyla.
Rachel menoleh, wajahnya benar-benar kacau. Rachel tak menjawab, sedang Keyla mulai menarik nafas dalam.
Keyla tersenyum, "Ya, I know."
Rachel masih terdiam.
"Mau denger cerita nggak?"
Lagi-lagi Rachel terdiam.
"Oke, diam lo gue anggap iya ya?" Keyla memberi jarak sebelum kembali bersua, "Sebelumnya, gue mau tanya. Lo sayang nggak sama Kak Rizal?"
Rachel membuang muka, "Pertanyaan konyol." Jawabnya yang membuat Keyla terkekeh. Bagaimanapun Rachel tau bahwa semua orang juga tau bagaimana bucinnya dia ke Rizal.
"Lo tau kan Ali Bin Abi Thalib? Nah kata dia, jika seorang wanita menangis karena disakiti oleh seorang pria, maka setiap langkah pria itu akan dikutuk oleh malaikat."
Rachel menoleh, "Terus?"
Keyla tertawa melihat respon sahabatnya itu, Keyla memang tidak pernah to the point jika dalam situasi seperti ini. Ada saja caranya untuk memancing Rachel agar mau meresponnya, oleh karenanya setiap kali Rachel marah, kecewa atau sedih, Keyla lah yang akan maju, sedang Luna, Gravil dan Reno memilih untuk bersembunyi dibelakang keduanya.
"Ya kalau gue jadi lo, gue nggak mau nangisin dia lah." Kata Keyla enteng.
"Kia .. bisa nggak sih lo langsung keintinya aja? Gue pusing tau." Protes Rachel.
Tawa Keyla benar-benar pecah kali ini akibat protes dari Rachel, "Ya kalau gue sayang bener sama dia, mana tega gue bikin setiap langkah dia dikutuk sama malaikat cuma karena air mata gue?"
Seketika Rachel menghentikan tangisnya. Keyla benar, seburuk apapun perlakuan Rizal terhadapnya, jauh di dalam lubuk hati Rachel, dia tidak mau hal mengerikan itu terjadi pada Rizal.
"Kia memang pawangnya Rachel." Celetuk Gravil yang membuat Rachel memandang Keyla garang sedang Keyla mulai mengeluarkan sumpah serapahnya untuk sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Move (Selesai)
Teen FictionAku tau badai pasti berlalu, tapi kau juga harus tau, akan ada kerusakan setelahnya - Darrell Cello Damarres. (Sequel Of Keyara)