7. Rani

1.5K 120 1
                                    

Oh baby can't you see that everything you do
Everything that you do makes me wanna go...
— M2M, Everything you do.

***

Author POV

Seminggu sudah Darrell berusaha menjauh dari Cella. Namun Cella tetap gencar mencari keberadaan Darrell.

Seperti saat ini, saat Darrell sedang berada di taman belakang kampus untuk videocall dengan Keyla.

"Hay cantik"

"Hay kakak ganteng."

"Lagi apa? Masih di rumah sakit?"

Keyla mengangguk, "Aku pengen pulang kak. Aku capek tidur disini, aku bosan hidup bergantung pada obat-obatan. Aku pengen pulang." Ujarnya putus asa.

Darrell hanya mampu mendengar setiap keluh kesah dari gadisnya itu, dia tau saat ini Keyla tidak butuh saran atau solusi, apalagi kata-kata penyemangat yang sama sekali tidak masuk akal. Yang dibutuhkan gadisnya hanyalah pendengar yang baik.

"Kamu capek La?"

Keyla mengangguk, "Aku bisa saja nyerah saat ini juga kak, tapi ada banyak orang yang nggak ingin aku pergi. Papa pernah bilang kalau aku adalah cahaya dalam keluarga ini, kalau aku pergi, rumah ini bakal redup, bahkan mungkin padam. Kak Tata dan Kak Vava, mereka selalu menaruh harap dalam tatapannya. Tapi dokter ku bilang, hidupku tinggal menghitung hari."

Lagi-lagi Darrell terdiam, otaknya tak dapat berpikir jernih. Hidup Keyla, gadisnya itu tinggal menghitung hari. Adakah yang lebih buruk dari itu?

Keyla kembali bersua, "Aku udah pasrah kak, apapun yang terjadi kedepannya, aku bakalan terima. Ini sudah takdir Tuhan, dan aku harap kalau nanti aku harus pergi yang benar-benar pergi, aku harap kakak juga iklhas."

Dengan cepat Darrell menggeleng, "Aku nggak akan pernah siap bertemu dengan hari itu La. Aku benci perpisahan."

"Tapi kak —"

"Berhenti untuk membahas umur, aku tau perjuangan kamu buat sampai di titik ini tidaklah mudah. Aku tau kamu kuat, lebih kuat dari siapapun. Percayalah, kamu tidak pernah berjuang sendirian. Ada aku, keluargamu, sahabatmu yang bantu kamu dengan doa. Optimis sembuh sayang."

Keyla terdiam, dia tau benar Darrell masih menyimpan harap yang besar padanya. Atau mungkin masih menyimpan rasa?

"Kakak kalau ke Jakarta, jangan lupa jenguk Shena sama Olivia ya kak, aku kangen sama mereka."

Darrell mengangguk, "Pasti, yaudah aku tutup dulu ya, kamu istirahat gih, bye."

"Bye."

Sambungan telepon terputus. Tanpa Darrell sadari, sedari tadi ada orang yang mendengar pembicaraannya dengan Keyla.

Orang itu tersenyum ​miring sambil berkata, "Perempuan penyakitan itu nggak akan pernah menang lawan gue."

***

"Hay sayang." Gadis itu mulai tersenyum lebar kala mendengar suara seseorang yang sangat familiar di telinganya.

Gadis itu bangkit dari duduknya dan mulai mencium kedua pipi pria yang baru saja memanggilnya.

"Kamu kemana aja sih? Kok lama?" Ujar perempuan itu dengan nada manja begitu keduanya telah duduk disalah satu tongkrongan anak muda Jogja.

"Maaf sayang, tadi aku kesini naik trans, jadi harus nunggu lumayan lama." Alibi sang pria, "Kamu nggak marah kan?"

Move (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang