2. Jogja

2.2K 166 10
                                    

They say that time's supposed to heal ya
But I ain't done much healing
Adele, Hello.

***

Author POV

Dua bulan sudah Darrell berstatus sebagai mahasiswa, itu tandanya sudah empat bulan dia menetap di Jogja. Banyak perubahan signifikan pada dirinya, selain penampilan.

Jogja juga tidak sekeras kota kelahirannya. Dia pikir dengan berpenampilan cupu, dia tidak akan memiliki teman, sama seperti Keyla dulu, namun nyatanya dia salah.

Dia mendapat teman baru bernama Rizal. Orang yang sebenarnya baik, hanya saja playboy seperti Alex dulu.

Ngomong-ngomong tentang Alex, Darrell mendapat kabar bahwa dia baru saja melepas masa jomblonya dengan teman sekelas Keyla, Nabila. Sedang Jack, dia masih setia mempertahankan status jomblo delapan belas tahunnya.

Malam ini Rizal mengajak Darrell makan di angkringan depan Sendang Ayu, tempat yang dulu ingin dia kunjungi bersama Keyla namun tidak jadi.

Walau hanya sebuah angkringan, tetapi tempat ini tidak pernah sepi pengunjung, selalu ada saja pengunjung yang berdatangan. Tak hanya dari kalangan bawah, banyak kalangan atas yang mampir ke angkringan ini, bahkan tak jarang jalan di depan angkringan ini macet akibat banyaknya mobil pengunjung yang terparkir di tepi jalan.

"Makan yang banyak, tenang gue yang traktir ini." Ujar Rizal yang sudah mengambil nasi kucing.

"Gue makannya banyak, nggak papa?" Tanya Darrell sedikit bercanda.

Rizal mengangguk, "Ambil semua yang lo mau, kalau perlu ambil buat bawa balik."

Darrell menoleh, "Tumben lo baik ke gue?"

Rizal tersenyum penuh arti, "Kan murah, asal lo tau, prinsip angkringan ini adalah rasa bintang lima, harga kaki lima."

"Yaudah gue ambil banyak, ntar kalau uang jajan lo habis, jangan minta ke gue dengan kata-kata uang gue habis buat jajanin lo di angkringan." Peringat Darrell, dia mengambil nasi kucing dan mulai memakannya dalam diam.

"Aman, udah makan." Sahut Rizal.

Dua puluh menit berlalu, mereka sudah selesai dengan urusan perut mereka masing-masing, "Lo, mau balik kosan apa nginep di rumah gue?"

"Kosan." Jawab Darrell cepat.

"Kosan lo jauh kalau dari sini, mending ke rumah gue aja, lagian besok kan libur." Ajak Rizal.

"Gue nggak bawa baju ganti."

"Pinjam baju gue, sip? Oke? Nah kalau gitu lo ikut gue sekarang." Rizal mulai berjalan entah kemana.

"Anterin gue ke halte aja." Tolak Darrell.

"Halte adanya di Prambanan, harus jalan ya kira-kira tiga kilo lah, itupun sampai sana nggak tau udah tutup atau enggak." Jawab Rizal melebih-lebihkan, padahal di seberang jalan ada halte, hanya saja Darrell tak melihatnya.

Tadi memang Rizal tak mengendarai sepeda motornya, dia bersikeras untuk mengajak Darrell menaiki Transjogja menuju tempat ini. Rizal pun sengaja memilih halte yang jauh hingga keduanya harus melanjutkan perjalanan dengan ojek online.

Darrell menghembuskan napas lelah, dia tau dia telah salah mengiyakan ajakan Rizal, "Lo ngapain ngasih gue pilihan kalau ujung-ujungnya lo juga yang mutusin?"

Mau tak mau dia harus mengikuti langkah Rizal, mengingat dia masih orang asing di kota ini.

Damn you Rizal ! Poor you Darrell !

Move (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang