WARNING!!!!
JANGAN DIBACA KALO NGGAK KUAT, TIDAK DIPERUNTUKKAN BAGI DEDEK2 DIBAWAH UMUR, PART INI HANYA SELINGAN SEBELUM NEXT PART YANG SESUNGGUHNYA. PART INI BOLEH DIBACA ATAU TIDAK, TERSERAH. TAPI, KALAU INGIN LIHAT ADEGAN FULL KAISAR & SIVIA SILAHKAN DIBACA.
*SEKALI LAGI, JADILAH PEMBACA YANG BIJAK!Playlist: The Weeknd-Where You Belong
EL SULTAN : 14. Jatuh
Perlahan mata yang tertutup itu mengerjap, sekali dua kali menyesuaikan diri dengan cahaya disekitarnya. Langit-langit ruangan yang tidak asing baginya.
Sivia mencoba bangun dan tangannya reflek menyentuh lehernya yang perih saat digerakkan. Kejadian yang menimpanya tadi malam sekelebat menghampiri ingatannya. Dirinya terluka dan itu memang terjadi.
Perlahan kakinya bergerak untuk mengambil posisi duduk di pinggir ranjang. Sivia memejamkan mata sambil menahan sakit karena tenggorokannya begitu perih saat digunakan untuk menelan ludah. Kering dan panas.
Dia butuh minum
Tidak ada apapun disini selain mangkok bekas obat-obatan yang diminumnya tadi malam. Kaki telanjang Sivia menapaki lantai yang dingin, sambil berpegangan di pinggir ranjang dia berusaha untuk berdiri.
Berhasil.
Tubuhnya mendadak goyah dan berpegangan kepada apapun yang dijangkaunya. Sivia mendesis sambil memegangi kepalanya yang berdentum. Tubuhnya benar-benar tidak bisa diajak kompromi sekarang.
Sekali lagi dia berusaha berdiri tegak. Satu langkah, dua langkah, tiga langkah, kemudian tubuhnya mendadak lemas dan kakinya tidak bisa digunakan untuk menumpu.
Alhasil Sivia luruh kelantai sebelum lengan kokoh seseorang menahannya agar tidak terjatuh.
"Apa yang kau lakukan?"
Sivia terlalu fokus memegangi kepalanya yang pusing sambil menunduk, tidak menghiraukan suara itu sama sekali.
***
Kaisar Alvin baru saja datang ke Istana Rose dan mendapati gadis itu hampir terjatuh kalau saja tidak menahannya.
Karena tidak mendapat jawaban apapun dari Sivia, Kaisar langsung menggendong Sivia layaknya putri dan membuat gadis itu memekik terkejut.
Dibaringkannya tubuh Sivia dengan hati-hati diperaduan. Setelah itu, Kaisar duduk di tepi ranjang sambil mengamati gadis itu dengan seksama. Baju gadis itu sudah diganti dengan pakaian baru oleh dayang tadi malam, naasnya wajah gadis itu begitu pucat dengan pandangan sayu dan rambut yang tergerai, benar-benar terlihat seperti orang sakit saat dipadukan dengan baju putih yang gadis itu pakai.
Sivia sama diamnya seperti dirinya. Gadis itu tidak berani menatapnya dan menundukkan pandangan.
"Kata Tabib Kawekas saat kau bangun tenggorokanmu akan sakit." Kaisar akhirnya membuka suara setelah terjadi keheningan diantara mereka "Aku akan meminta dayang diluar untuk mengambilkanmu minum."
Tidak mendapati jawaban, Kaisar beranjak berdiri dan hendak pergi.
Langkahnya terhenti saat tangannya tiba-tiba dicekal, Kaisar menoleh dan didapatinya tangan gadis itu mengantung sedang menggenggam sebelah tangannya dengan erat.

KAMU SEDANG MEMBACA
EL SULTAN √
ФэнтезиCERITA INI TIDAK UNTUK MENJELASKAN SEJARAH APAPUN DAN AUTHOR TIDAK INGIN ADA PERDEBATAN SOAL HAL ITU. Selamat membaca! Kepuasan readers menjadi kesenangan tersendiri bagi author. DANKE -NuriApori-