25. Siapa sebenarnya?

2.5K 150 12
                                    

Budayakan Vote sebelum membaca ♥






EL SULTAN : 25. Siapa sebenarnya?




















Kaisar telah menghabiskan malam dengan seorang dayang






Dayang itu baru beberapa bulan berada di istana

Dayang Sivia? Itukah namanya?

Bukankah dia dayang yang dikabarkan dekat dengan Ksatria Rey?

Dan sekarang Kaisar?

Dia bahkan dari desa, kenapa kaisar memilihnya?







Percakapan para pelayan dan dayang tidak berganti topik bahkan sudah seminggu berlalu. Istana lebih heboh dari biasanya semenjak kabar itu beredar. Dari satu dayang ke dayang lainnya dan mulut-mulut itupun tak hentinya berucap di setiap sudut istana.

Sikap penghuni istana pun bermacam-macam menanggapinya. Ada yang menerimanya tanpa mempersoalkan lebih lanjut, ada pula yang mencaci maki dari belakang dan mulai berspekulasi buruk.

"Kasihan permaisuri. Aku fikir, beliau satu-satunya bagi Kaisar." Salah satu dayang permaisuri menatap kasihan "Bukankah begitu Renata?"

Renata tidak dapat menahan keterkejutannya. Diam diantara kegelisahan yang berhasil ditutupinya. Dia hanya mengangguk tipis enggan bergabung dengan percakapan temannya. Keduanya kebetulan berada di shift yang sama sehingga berjalan bersama dari asrama dayang menuju kediaman permaisuri.

"Pantas saja saat kau mencarinya dulu ketika dayang itu keracunan kau tidak menemukannya. Aku dengar rombongan Kaisar membawanya ke Istana Rose. Astaga! Istana Rose!" Dayang itu dengan semangat menceritakannya "Itu Kediaman permaisuri terdahulu kan? Bahkan permaisuri yang sekarangpun belum pernah menginjakkan kaki kesana."

"Jaga ucapanmu, Crissie." Renata mengatakannya dengan nada datar yang kurang mengenakkan untuk didengar. Perasaannya mendadak tidak nyaman saat Permaisurinya di banding-bandingkan.

"Ren -"

"Aku ketua asrama dayang dan sudah kewajibanku untuk menegurmu jika salah." Renata dalam mode kewibawaannya, hal yang sangat jarang ditunjukkannya, terlebih mengingat sikapnya yang hangat dan bersahabat "Maaf jika sikapku kasar. Tapi, perkataanmu membuat orang lain bisa salah sangka."

Crissie nampak bersalah "Maafkan aku, Rena. Tapi, menurutmu gelar apa yang Kaisar akan berikan kepada dayang itu?" Suara itu terdengar pelan diakhir kalimat.

"Aku tidak tahu." Jawab Renata tanpa basa-basi dan mempercepat langkahnya. Malas meladeni temannya yang tidak kunjung berhenti bicara.

"Rena, aku bicara padamu!"

Pekikan itu tidak membuat Renata menghentikan langkahnya.

"Astaga, Renata!" Langkah-langkah terdengar menyusulnya.

"Renata!" Bersamaan dengan itu tangannya ditarik dan membuat tubuhnya berbalik, Renata hampir saja dibuat kesal dan tidak jadi saat kepalanya dituntun menoleh kesatu arah.

Arah yang membuat pandangannya mematung, fokus kepada objek yang berjalan tidak jauh darinya.

"Apakah itu orangnya? Aku tidak terlalu memperhatikan saat di asrama. Cantik sekali."

Cantik?

Renata memperhatikan dengan teliti. Ya...perempuan itu memang cantik. Renatapun tidak menyangkal saat pertama kali mereka bertemu. Tapi, melihat gadis yang biasa memakai baju dayang itu memakai pakaian kalangan atas istana kata cantik itu seolah tidak cukup, mempesona.

EL SULTAN √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang