Sekali lagi, angin kembali menghempaskanku kasar di atas kerikil-kerikil tajam dengan aroma khasnya. Menghiraukan tangisku menahan kesakitan.
Dan kini, tolong siapkan aku sebuah matras besar. Angin kembali membawaku pergi, ke atas gedung pencakar langit. Dan sedang memaksaku terjun bebas kebawahnya.
Lots of panda,
Tsyafazz
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Semesta
PoetryKamu akan diam saat hatiku menjerit. *** FYI, ini hasil imajinasi dan karya otak sendiri tanpa campur tangan orang lain. Jadi, kalau ingin copast, tolong cantumkan sumbernya. Dan jangan seenaknya mengomentari karya seseorang. Kamu manusia ciptaan Tu...