Aku tak peduli. Aku tak peduli kata mereka. Mereka menyuruhku untuk melupakanmu. Mengatakan bukan kamu seorang lelaki di dunia milik Tuhan ini.
Sebaiknya jangan kamu ambil hati, sayang. Aku mencintaimu dengan segala kekuranganmu. Aku mencintaimu dengan segenap tenaga yang aku punya. Aku tak peduli mulut berbisa mereka berbicara. Mengatakan kamu ada yang lainnya. Mengatakan kamu sudah berpindah arah. Aku tak peduli. Toh, ini hidup kita berdua. Bukan hidup mereka.
Jangan khawatir. Patah hatiku itu urusanku. Biarkan sembuh sendiri seiring berjalan waktu. Percayalah, seluruh sedihku akan hilang hanya dengan segelintir tawa yang kamu buat untukku.
Aku pikir, berulang kali tlah ku ulang kalimat ini. Aku mencintaimu. Aku tak peduli jika kamu tidak memiliki rasa yang sama. Aku tak peduli. Toh, Tuhan itu adil bukan?
Terserah mereka, yang aku tau, aku hanya ingin hidup dengan mu. Meskipun penuh pesakitan, tak apa. Suatu saat, kita akan temukan berjuta-juta kebahagiaan untuk membayar semua pesakitan ini. Tuhan menguji kita, sayang. Jangan takut. Aku akan tetap di sampingmu meski aku tertancap pisau. Aku akan tetap disampingmu meski kamu tak menginginkanku. Aku akan tetap disampingmu, meski kamu sudah lelah denganku. Aku akan tetap disampingmu. Akan tetap disampingmu.
Lots of panda,
Tsyafazz
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Semesta
PoetryKamu akan diam saat hatiku menjerit. *** FYI, ini hasil imajinasi dan karya otak sendiri tanpa campur tangan orang lain. Jadi, kalau ingin copast, tolong cantumkan sumbernya. Dan jangan seenaknya mengomentari karya seseorang. Kamu manusia ciptaan Tu...