Puan, keluar dari bilik itu. Kamu tak harus bergalau-galau ria. Mengunci diri tanpa asupan setiap hari. Hidupmu terlalu dipersulit, sementara kebahagiaanmu tak ada yang menghimpit.
Jika dia lelaki yang baik, dia tak akan menjatuhkanmu, membuat hatimu satu-satunya hancur menjadi kepingan kecil yang tak mampu dirakit kembali. Sadarkah kamu? Sadarkah? Atau aku harus menjambaki rambutmu agar otakmu kembali waras?
Lanjutkan hidupmu. Kembali kupinta, keluar dari bilik itu. Seorang pemuda berwibawa sedang menunggumu di luar sana. Mengharap kamu terima gapaian tangannya seraya tersipu malu. Akan membahagiakanmu dan membuatmu lupa akan segala penderitaan yang ada. Akan merakit kembali hatimu semampunya.
Ayolah, keluar dari bilik itu.
Lots of panda,
Tsyafazz
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Semesta
PoetryKamu akan diam saat hatiku menjerit. *** FYI, ini hasil imajinasi dan karya otak sendiri tanpa campur tangan orang lain. Jadi, kalau ingin copast, tolong cantumkan sumbernya. Dan jangan seenaknya mengomentari karya seseorang. Kamu manusia ciptaan Tu...