Lagi-lagi tentang kamu. Tak sadarkah bahwa ini kali kedua yang harusnya kita rayakan dengan suka cita? Kini, hanya aku sendiri yang merayakannya. Dengan hati rapuh, tatapan sendu. Dengan getir bibir perlahan terbuka, menciptakan sebuah kata "kedua kalinya, kamu. Kedua kalinya, aku," seraya tersenyum sendu. Bahkan aku tak menyangka tuhan telah mengambil paksa kamu dari ku. Betapa rapuhnya jiwaku sekarang.
Lots of panda,
Tsyafazz
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Semesta
PoetryKamu akan diam saat hatiku menjerit. *** FYI, ini hasil imajinasi dan karya otak sendiri tanpa campur tangan orang lain. Jadi, kalau ingin copast, tolong cantumkan sumbernya. Dan jangan seenaknya mengomentari karya seseorang. Kamu manusia ciptaan Tu...