Memang benar ini kesalahanku. Kamu tak akan memancing namanya setiap saat jika aku tak memulainya. Namun, bisakah tidak membawa namanya terus-menerus? Jika kamu cemburu, mengapa tak katakan saja padaku? Mengapa harus terus-menerus menyangkut-pautkan namanya?
Ku ulangi sekali lagi. Aku faham aku yang memulainya. Namun, mengertilah. Menjaga hatimu sedang ku usahakan. Aku juga sedang belajar. Aku belum bisa sepertimu yang sudah mahir memastikan hatiku tetap aman. Maafkan aku, dan tolong ajari aku bagaimana caranya menjaga hatimu. Tegur aku bila aku membuat hatimu teriris bahkan hanya sedikit. Jangan malah diam dan memendamnya sendirian. Bukan itu yang aku mau.
Lots of panda,
Tsyafazz
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Semesta
PuisiKamu akan diam saat hatiku menjerit. *** FYI, ini hasil imajinasi dan karya otak sendiri tanpa campur tangan orang lain. Jadi, kalau ingin copast, tolong cantumkan sumbernya. Dan jangan seenaknya mengomentari karya seseorang. Kamu manusia ciptaan Tu...