Wanita cantik, sudah ribuan pasang mata kau kelabuhi dengan senyuman palsumu. Begitu juga dengan tawa nyaring dan guyonan paksamu. Harus sampai kapan? Sampai kau lelah? Bagaimana jika kau tak kunjung lelah? Siapa yang harus ku pinta agar mendesakmu untuk berhenti? Ribuan air mata dengan lihai kau sembunyikan. Namun aku tau apa yang kau lakukan jika kau sendirian. Cukup. Andai saja ku bisa, sudah ku teriaki sang pemberi sakitmu sejak awal.
Lots of panda,
Tsyafazz
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Semesta
PoetryKamu akan diam saat hatiku menjerit. *** FYI, ini hasil imajinasi dan karya otak sendiri tanpa campur tangan orang lain. Jadi, kalau ingin copast, tolong cantumkan sumbernya. Dan jangan seenaknya mengomentari karya seseorang. Kamu manusia ciptaan Tu...