Seulas senyum tak kunjung memudar selepas kamu pergi, bahkan sampai singgah ke alam mimpi. Tatapanmu membasuh hangat. Senyummu merekah-rekah seolah ingin bergelut manja. Tingkahmu lahirkan nyaman laksana ingin berpelukan erat hingga paru-paru kembang kempis kehabisan udara. Sudahlah, kamu bisa pulang kehunianmu. Namun kamu tak akan kuberi pintu keluar dari hatiku. Biarlah, bila kamu kekurangan asupan, mati kelaparan, hingga menjadi abu. Walaupun kamu dobrak pintunya, tak akan mampu kamu hirup udara segar. Kamu milikku. Hanya milikku.
Lots of panda,
Tsyafazz
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Semesta
PoetryKamu akan diam saat hatiku menjerit. *** FYI, ini hasil imajinasi dan karya otak sendiri tanpa campur tangan orang lain. Jadi, kalau ingin copast, tolong cantumkan sumbernya. Dan jangan seenaknya mengomentari karya seseorang. Kamu manusia ciptaan Tu...