Batunya sudah terkikis. Cintaku tak dapat habis.
Cuacanya terlampau panas. Namun hatiku menangis deras.
Muda-mudi tersipu malu. Aku terjebak di nelangsa abu-abu.Dunia dan diriku berlawanan. Semuanya baik-baik saja. Aku yang meraba. Terseok terbawa arus nyeri yang tak kunjung tuntas, perih yang tak kunjung kandas, dan sakit yang tak mampu kutebas.
Lots of panda,
Tsyafazz
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Semesta
PoetryKamu akan diam saat hatiku menjerit. *** FYI, ini hasil imajinasi dan karya otak sendiri tanpa campur tangan orang lain. Jadi, kalau ingin copast, tolong cantumkan sumbernya. Dan jangan seenaknya mengomentari karya seseorang. Kamu manusia ciptaan Tu...