Entah sampai kapan kamu menjadi bagian wajib dari luruhnya air mataku yang menganak tasik. Entah sampai kapan pula kutahan semua pedihnya sengatan hati karena ucapan dari bibir manismu. Banyak rahasia hati yang kusimpan sendiri, tak kamu, ataupun mereka ketahui. Biarlah, saat ini aku masih kuat. Biarkan saja sesaknya memenuhi relung hati yang telah berdarah untuk kesekian kalinya ini. Jika sudah tersenggol, nantinya pasti akan meledak bak puluhan bahkan ribuan geranat. Tunggulah masa itu. Tunggulah.
Lots of panda,
Tsyafazz
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Semesta
PoetryKamu akan diam saat hatiku menjerit. *** FYI, ini hasil imajinasi dan karya otak sendiri tanpa campur tangan orang lain. Jadi, kalau ingin copast, tolong cantumkan sumbernya. Dan jangan seenaknya mengomentari karya seseorang. Kamu manusia ciptaan Tu...