Kamu dengan lihai menjaga hatiku. Pastikan otakku dan hatiku tetap dalam jangkauanmu. Tak pernah kau lepaskan genggaman tanganmu, tak pernah jua kau ciptakan isakan tangis menganak sungai dari mata indahku.
Dan aku? Sebaliknya. Aku tak lihai menjaga hatimu. Seringkali, ku keluhkan semua sikapmu tanpa tau pengorbananmu dibalik layar. Sejahat itukah aku? Aku wanita egois. Tak jarang, kau terlihat serba kekurangan di mataku. Kau terlihat serba salah dan membuatku kehilangan mood seharian. Terlalu jahatkah aku?
Namun, bagaimana aku bisa menyadari. Seujung kuku jemari milikku pun, kau tak pernah mempermasalahkan itu. Lantas, masih pantaskah singgasana di hatimu ku tempati?
Lots of panda,
Tsyafazz
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Semesta
PoetryKamu akan diam saat hatiku menjerit. *** FYI, ini hasil imajinasi dan karya otak sendiri tanpa campur tangan orang lain. Jadi, kalau ingin copast, tolong cantumkan sumbernya. Dan jangan seenaknya mengomentari karya seseorang. Kamu manusia ciptaan Tu...