Selamat Tinggal, Derita

284 10 0
                                    

Gaun putih selututnya dibiarkan tergerai angin. Langkah demi langkah kian maju ke hadapan. Gedung pencakar langit, gumpalan awan hitam, dan ribuan pasang mata menjadi saksi. Tatapan matanya kosong, hatinya porak-poranda, akalnya tak sehat. Ia mempercepat langkahnya menuju ke tepi. Hingga pada satu titik, tepat di ujung bangunan tua itu, ia menutup matanya, melangkahkan kakinya sekali lagi. Decak ribuan manusia dibawahnya kian menggila. Ia melayang kebawah dengan pasrah. "Selamat tinggal, derita", gumamnya dalam hati sebelum mencium tanah.

Lots of panda,
Tsyafazz








Guys, gw mau promosiin cerita baru temen gw, igunwn_. Judulnya I'm Not Cinderella. Di baca ya guys. Jangan lupa vote dan comment juga. Trims :)

Sajak Semesta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang